Mari Torang Lia Maluku Utara Pake Data

Potret Sumber Daya Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku Utara tahun 2024 berada pada angka 71,84 dan berada pada urutan 30 dibanding 38 Provinsi lainnya, tahun 2024 IPM Maluku Utara mengalami kenaikan sebesar 0,86 poin dibandingkan tahun 2023.
IPM sendiri merupakan indikator yang sering digunakan oleh pemerintah daerah dalam mengukur sejauh mana pemerataan dan kualitas pembangunan manusia di wilayahnya.
Baca Juga: Bahaya Paska Tambang Nikel di Maluku Utara
Peningkatan IPM disebabkan oleh peningkatan pembangunan pada dimenasi dasar penyusuun IPM, seperti; Umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), diwakili oleh indikator Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH);
Pengetahuan (knowledge), diwakili oleh indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS); standar hidup layak (decent standard of living), diwakili oleh Pengeluaran perkapita per tahun yang disesuaikan.;
Menurut Amartya Sen, “kelaparan terjadi bukan karena kekurangan bahan pangan namun karena tidak meratanya pembangunan pemerataan distribusi makanan”.
Baca Juga: Kemiskinan yang Terstruktur di Kota Ternate
Hal ini dikarenakan adanya sistem sosial yang tidak adil. Penyebab kelaparan lebih banyak disebabkan oleh faktor ekonomi dan sosial seperti menurunnya upah pekerja, pengangguran, naiknya harga bahan pangan dan lemahnya mekanisme distribusi.
Pembangunan manusia tersebut pada dasarnya mencakup dimensi pembangunan yang sangat luas. Dalam konsep pembangunan manusia, pembangunan seharusnya dianalisis serta dipahami dari sisi manusianya, bukan hanya dari sisi pertumbuhan ekonominya.
Baca Halaman Selanjutnya..



Komentar