Ketua DPRD Morotai Pastikan Kawal Kepentingan Nelayan

Daruba, malutpost.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara memastikan terus mengawal kepentingan nelayan, salah satunya kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Pasalnya, para nelayan Morotai setiap saat mengeluhkan kelangkaan BBM yang menjadi kebutuhan melaut. Bahkan para nelayan sempat melakukan aksi demonstrasi beberapa waktu lalu, untuk menyuarakan sejumlah masalah yang dihadapi termasuk kebutuhan BBM subsidi.
Menindaklanjuti keluhan nelayan, Ketua DPRD Pulau Morotai, Muhamad Rizki turun langsung menemui para nelayan di Desa Daeo dan Desa Sangowo, sekaligus mengecek ketersediaan stok BBM subsidi jenis Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang berlokasi di kawasan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Daeo, pada Minggu (11/5/2025).
Berdasarkan pengakuan seorang petugas SPBN Daeo bernama Bambang, BBM subsidi nelayan sudah masuk sejak Jumat 9 Mei kemarin, dengan ketersediaan stok sebanyak 20 ton. Hanya saja, sampai saat ini belum ada nelayan yang datang membeli BBM di SPBN.
“Sesuai keterangan petugas SPBN, minyak sudah masuk sejak tanggal 9 kemarin. Tapi sampai sekarang belum ada nelayan yang datang membeli,” kata legislator PDIP itu mengutip pernyataan Bambang.
Sementara dalam penyaluran BBM subsidi nelayan ada aturannya yakni, tidak bisa menjual sembarangan kepada masyarakat. Sebab, ketersediaan BBM di SPBN hanya diperuntukkan bagi warga yang berprofesi sebagai nelayan, dibuktikan dengan surat rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pulau Morotai
“Jadi yang datang beli BBM di SPBN harus nelayan, tidak bisa yang lain. Juga harus ada rekomendasi dari dinas terkait, yang menerangkan pembeli itu memang benar-benar pekerjaannya sebagai nelayan,” tambahnya.
Setelah dari SPBN, Rizki kemudian bertemu dengan sejumlah nelayan untuk memastikan hal tersebut. Ternyata, alasan para nelayan tidak membeli langsung BBM di SPBN Daeo lantaran tidak memiliki biaya. Karena untuk memenuhi kebutuhan meluat, biasanya BBM tersebut dibeli oleh supplier kemudian disalurkan ke nelayan.
“Mereka bilang tidak bisa beli, karena alasnya tidak ada biaya. Nelayan lebih senang supplier yang sediakan BBM dari pada harus beli langsung ke SPBN. Karena sekalipun subsidi, tapi di SPBN itu tidak bisa utang, kalau supplier bisa. Jadi nelayan ambil minyak dulu setelah ada hasil melaut baru mereka bayar belakangan,” ujar Rizki saat mendengar langsung keluhan Kate Sangaji dan Rizal Makatika juga nelayan lainnya.
Alasan lainnya, sambung dia, biasanya para nelayan pulang melaut sampai larut malam. Sehingga tidak memungkinkan ke SPBN untuk mendapatkan BBM. “Mereka berkeinginan agar pihak SPBN membuka ruang bagi supplier untuk beli BBM subsidi. Karena supplier bisa membantu mempermudah nelayan dapat BBM,” ujarnya.
Setelah mendengarkan keluhan para nelayan, Politisi PDIP itu berkomitmen menindaklanjuti sejumlah permasalahan yang dihadapi nelayan Morotai saat ini. Menurutnya, masalah ini tidak bisa didiamkan, namun harus secepatnya diselesaikan. Karena hal tersebut berkaitan dengan ekonomi masyarakat nelayan.
“Saya akan ajak teman-teman Anggota DPRD, untuk bicarakan masalah ini dengan pihak-pihak terkait. Sebab ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena berpengaruh langsung pada pendapatan para nelayan, juga produksi perikanan di Morotai," pungkasnya. (cr-05)
Komentar