Mafia BBM

Rasman Buamona

Aset-aset baru dibeli dan terus diakumulasi dan dikapitalisasi oleh para mafioso. Rakyat menderita . Rakyat sudah hidup dalam stelsel yang serakah dan zalim. Stelsel ini juga telah mewujud menjadi Kapitalisme Bangsa Sendiri. Demikian Kata Bung Karno.

Selain adanya pangkalan transit yang menyebabkan kelangkaan, ada pangkalan yang benar-benar memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan minyak tanah bersubsidi, namun pangkalan seperti ini diduga tidak mendapatkan jatah penuh minyak tanah bersubsisi sesuai kotrak yang mereka buat dengan PT. AMT Sanana Lestari.

Akibatnya sebagian masyarakat tidak terpenuhi kebutuhannya. Minyak tanah menjadi langka. Minyak tanah yang harusnya dibeli dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) mulai dari Rp. 4.000.00 (empat ribu rupiah) sampai Rp. 5.000.00 (lima ribu rupiah) harus dibeli dengan harga Rp. 10.000.00 (sepuluh ribu rupiah ) hingga Rp. 12.000.00 (dua belas ribu rupiah).

Pengeluaran masyarakat menjadi bertambah ditengah kurangnya pendapatan. Masyarakat mengeluh, sidak-sidak dan evaluasi dilakukan untuk menenangkan masyarakat.

Ini adalah pembodohan. Mencerdaskan kehidupan bangsa tidak pernah ada pada nurani dan pikiran para mafioso ini. Karena terus kaya, mereka hanya mencerdaskan kehidupan anak-anak dan keluarga mereka. Sekolah di perguruan tinggi manapun jadi.

Tes untuk menjadi abdi negara (PNS dll) pun sangat gampang bagi mereka. Berbeda dengan masyarakat banyak yang terus dieksploitasi haknya atas BBM bersubsidi.

Hari ini para mafioso masih kuat. Masih berkuasa, kaya raya dan masih terus membodohi masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula, tapi saya percaya, pada waktunya mereka akan berhadapan dengan negara, berhadapan dengan pemerintah pusat dibawah pemerintahan Bapak Presiden Hi. Prabowo Subianto.

Hak Konstitusional

Pernah saya dihubungi untuk bertemu di salah satu caffe di Di Desa Wai Ipa oleh salah satu pihak yang saya duga sebagai pemain BBM. Saya menolak karena saya yakin pemain itu belum pernah disuruh ibunya untuk mencari minyak tanah.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...