Ternate, malutpost.com -- Dosen Pendidikan Kimia, Universitas Khairun dan Institut Sains dan Kependidikan (ISDIK) Kie Raha Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara berkolaborasi melakukan pelatihan pembuatan briket menggunakan ampas kulit kenari di Desa Samsuma, Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan.

Pengolahan limbah kulit kenari menjadi bahan baku briket ini melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang dibiayai Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek tahun anggaran 2024 bertujuan pemberdayaan kemitraan masyarakat.

"Wujudnya kegiatan PKM ini merupakan hasil kerjasama antara tim PKM dengan mitra, yaitu kelompok petani kenari mandiri yang diketuai oleh Bapak Azis Wahab dengan tema "Pembuatan Briket Limbah Tempurung Kenari dan Pemanfaatannya sebagai Energi Alternatif dalam Upaya Mendukung SDGS Bagi Masyarakat Desa Samsuma, Pulau Makian," kata Ketua tim PKM, Elsa Seiwahyuni, kepada malutpost.com, Rabu (18/9/2024).

Dosen Pendidikan Kimia Universitas Khairun itu mengaku, program ini salah satu bentuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang telah terbentuk satu kelompok sebanyak 10 orang.

"Rangkaian kegiatan PKM ini dilaksanakan selama empat bulan, mulai 2 Juli hingga 2 November 2024," jelasnya.

Sambung Elsa, selain pemanfaatan kulit kenari, kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada kelompok petani kenari mandiri di Desa Samsuma, yang dapat menumbuhkan peluang ekonomi dan pemanfaatan energi alternatif di desa tersebut.

"Alhamdulillah kami disambut baik oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat. Dengan kerja sama ini, kami sama-sama berharap dapat mengembangkan segala potensi yang dimiliki di Daerah," harapnya.

"Untuk dosen yang tergabung diantaranya, pak Ahmad Muchsin Jayali dari Unkhair dan Yetni Marlina, dari ISDIK Kie Raha, serta melibatkan lima orang mahasiswa dari prodi Pendidikan Kimia, Universitas Khairun," sambung Dia mengakhiri. (one/adv)