Politik Dinasti di Indonesia, Api yang Membakar Demokrasi

Sayangnya, di beberapa daerah, penguasa keluarga mengendalikan media sehingga kritik terhadap dinasti politik tampaknya jarang terjadi. Di sisi lain, pendidikan politik harus menjadi fokus di semua lapisan masyarakat.
Pendidikan semacam ini seharusnya tidak hanya menekankan pada hak dan tanggung jawab warga negara, tetapi juga nilai-nilai demokrasi, meritokrasi, dan perlunya partisipasi politik yang inklusif.
Dengan cara ini orang dapat lebih kritis memilih pemimpin yang mampu memimpin bukan hanya karena mereka berasal dari keluarga tertentu. Peran pemuda juga sama pentingnya. Mereka adalah harapan masa depan demokrasi Indonesia.
Melalui gerakan sosial dan politik, kaum muda dapat bertindak sebagai katalisator perubahan untuk memutus mata rantai dinasti politik. Melalui keberanian untuk bersuara dan menuntut keadilan, praktik politik yang buruk dapat berakhir.
Jika politik dinasti dibiarkan berlanjut, maka kita mungkin akan berakhir dalam situasi di mana demokrasi hanya sekadar formalitas sementara kekuasaan masih terpusat di tangan beberapa keluarga.
Ini akan melemahkan demokrasi secara keseluruhan, dan pada akhirnya rakyatlah yang akan menanggung akibatnya. Namun, masih ada harapan.
Meskipun jalan menuju perbaikan mungkin tidak mudah, langkah-langkah kecil yang diambil oleh berbagai elemen masyarakat termasuk masyarakat sipil, akademisi, dan aktivis politik menunjukkan bahwa perubahan adalah sesuatu yang mungkin.
Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang memberi ruang bagi semua orang untuk berpartisipasi, bukan hanya mereka yang lahir dalam keluarga penguasa. Sebagai kesimpulan, politik dinasti merupakan tantangan besar bagi demokrasi di Indonesia.
Namun, bersama-sama dalam komitmen untuk menegakkan nilai-nilai demokrasi sejati kita dapat memadamkan api yang membakar fondasi demokrasi kita dan menggantinya dengan sistem politik yang lebih adil, transparan, dan inklusif.
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara demokrasi selama kita tidak menyerah pada api politik dinasti yang menggerogoti kita dari dalam.(*)
Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Selasa, 10 September 2024
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2024/09/selasa-10-september-2024.html
Komentar