Berebut Kuasa di Negeri Tambang

Kita bicarakan pilkada dalam lingkup Maluku Utara saja. Selain Jakarta terlalu jauh dan ‘tinggi’ buat saya, Maluku Utara menjadi tempat saya hidup, dan begitu juga Anda sekalian.

Maka kita pantas dan boleh ‘nimbrung’ dalam perbincangan dan aksi kasak-kusuk para calon kepala daerah.

Kesibukan para bakal bakal calon memburu dukungan dan keputusan partai untuk menetapkan keberpihakannya kerapkali tak terduga untuk awam semacam saya.

Harian Malut Post temasuk salah satu media cetak yang paling intens mewartakan perkembangan wacana dan aksi para politisi di daerah ini. Selain melalui media massa daring, melalui media ini saya berpeluang ‘mengintip’ bara politik lokal kita belakangan.

Pilkada di Maluku Utara dan beberapa kabupaten/kota di daerah ini menurut saya seru sekaligus penting. Hajatan demokrasi nasional yang mengaras secara lokal di sini, serupa panggung tontonan (hiburan?) untuk sekejap.

Pesta demokrasi ini juga sekaligus memiliki peran penting. Sebab melalui momentum ini, nasib daerah kita ditentukan. Setidaknya hingga kurun waktu lima tahun ke depan selama kepemimpinan calon kepala daerah terpilih nantinya.

Penentu nasib

Siapapun yang terpilih sebagai kepala daerah, wali kota/bupati/gubernur, sudah pasti banyak tangan yang mencampuri kemenangannya.

Jalan panjang menuju ‘pemenang’, melibatkan proses rumit, berliku, dan mahal. Terhadap hal-hal ini, biarlah menjadi urusan kandidat dan kelompoknya. Namanya juga usaha.

Urusan kita sesungguhnya adalah, siapa yang akan kita pilih? Tepat pada titik inilah kita menjadi bagian penting dari arah nasib daerah, di mana kita menjalani kehidupan: bangun pagi, bekerja, beribadah, menyekolahkan anak-anak, menafkahi keluarga, mendapatkan layanan kesehatan, dst.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Komentar

Loading...