Dinas Pertanian Maluku Utara Pastikan Pembangunan Jalan Tani Sesuai Target

WhatsApp Image 2025 10 16 at 00.39.57
Anwar Husen

Sofifi, malutpost.com - Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara (Malut) memastikan pengadaan alat berat untuk membangun jalan tani akan tiba di pertengahan bulan September ini. Terdiri atas ekskavator, bulldozer, truk, bomag dan tronton. Pengadaan alat berat ini untuk kepentingan jangka panjang pembangunan jalan tani di 10 kabupaten kota Malut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Malut, Anwar Husen mengatakan, saat ini pengadaan alat berat untuk pembangunan jalan tani dalam proses pengiriman oleh pihak penyedia barang. Sehingga diperkirakan pada pertengahan September ini, semua alat sudah tiba di Malut.

Sehingga program ini bisa berjalan sesuai target, yakni dapat membangun sepanjang 67 kilo meter pada tahun ini. Di mana akan dipusatkan di Halmahera Utara (Halut) dan Halmahera Barat (Halbar) sebagai titik awal pembangunan.

"Pengadaan alatnya dalam proses pengiriman, kita perkirakan akan tiba pada pertengahan bulan September, paling lambat di akhir September. Agar bisa segera kita selesaikan pembangunannya sesuai target," ujar Anwar kepada malutpost.com, Sabtu (30/08/2025).

Walau begitu, Anwar mengaku, pembangunan jalan tani kerap menuai kendala jika mengalami cuaca buruk. Sebab pekerjaan tidak bisa berjalan lancar. Sehingga menghambat capaian target pembangunan. Namun demikian, ia optimis pembangunan jalan tani di tahun ini, bisa terwujud sesuai target di sisa waktu yang ada.

"Kalau cuaca buruk atau hujan itu tidak bisa kerja. Karena ketersediaan material dan keselamatan pekerja juga dipertimbangkan. Sehingga cuaca sering menjadi hambatan dalam pekerjaan pembangunan jalan tani. Tapi, kita optimis bisa selesaikan tepat waktu dan sesuai target," akunya.

Lebih lanjut, dia menambahkan, pembangunan jalan tani juga menjadi prioritas di delapan kabupaten kota lainnya. Sehingga di tahun depan Dinas Pertanian sudah menetapkan target pembangunan jalan tani sepanjang 100 kilo meter. Sebab selama ini akses petani ke lahan maupun distribusi hasil panen masih terkendala. Lantaran kondisi jalan yang rusak dan sulit dilalui para petani.

"Maka adanya infrastruktur tersebut, biaya transportasi hasil pertanian dapat ditekan sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal di pasar. Jalan tani ini, memang kita upayakan dibangun di 10 kabupaten kota. Namun, titik awal pada tahun ini kita konsentrasikan di dua kabupaten dulu, yakni di Halut dan Halbar dengan panjang sekitar 67 kilo meter. Setelah di Halut dan Halbar selesai, kita pindah ke kabupaten kota lainnya secara bertahap," pungkasnya. (cr-01)

Komentar

Loading...