Layanan MBG di Malut Berbasis Daerah 3T

M. Sahid Hamid

Oleh: M. Sahid Hamid
(Penggagas Forum Bacarita Tomalou Tidore Selatan)

Optimalisasi program layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Provinsi Maluku Utara menjadi perhatian yang amat serius di pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.

Khususnya dalam percepatan program layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah mulai dari satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, SD, SLTP, SLTA, ibu-ibu hamil dan bayi balita.

Baca Juga: Program Aksi MBG dan Solusi Membangun SDM yang Sehat

Hendaknya dijangkau sampai di daerah yang dikategori 3T dan kepulauan wilayah Provinsi Maluku Utara walaupun dihadapi karakteristik wilayah Kepulauan dengan jumlah pulau 395 pulau terdiri dari 54 pulau yang berstatus penghuni dan 331 pulau yang tidak ada penghuni.

Dari 54 pulau yang berstatus penghuni berada di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) mengalami problem dan permasalahan yang mendasar meliputi :

(a) masih terbatasnya aksebilitas transportasi ke wilayah 3T,
(b) masih melonjaknya angka kemiskinan,
(c) masih terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan,
(d) masih tingginya angka gizi buruk,
(e) masih kurangnya pemberian asupan gizi bagi anak usia bayi, anak-anak usia sekolah dan ibu-ibu hamil,
(f) masih kurangnya tenaga pendidik dan tenaga pelayanan kesehatan dan
(h) belum semuanya terjangkau pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau pendirian dapur MBG di daerah Kepulauan tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Baca Juga: Koran Digital Malut Post edisi, Senin 8 September 2025

Sementara untuk Maluku Utara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru pendirian 20 dapur. Sedangkan target untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah Kepulauan tertinggal, terdepan dan terluar ditargetkan masih 200 dapur dari 54 pulau yang tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...