(Antara Intelektual, Feodal, Monopoli Dan Primordial)

Musda KAHMI III Halmahera Utara

Jamal Dodego

Sedangkan wilayah lain seperti Malifut dan Loloda tidak terakomodir dalam 7 Presidium tersebut. Padahal perubahan sistim dari Presidensil ke sistim Presidium, bertujuan, agar semua KAHMI yang tersebar di seluruh Halmahera Utara, memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Presidium.

Dengan meneguhkan kembali semangat Tujuan HMI yaitu “ Terbinanya insan akademik, insan pencipta, Insan pengabdi. Insan yang bernafaskan Islam, Insan yang bertanggung jawab terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang di ridhoi Allah SWT”.

Seharusnya setiap alumni HMI mengedepankan kualitas akademisnya, bukan pemikiran feodal, monopoli dan primordial. Sehingga tidak ada lagi yang merasa kami yang mengurus KAHMI selama ini, dan tidak ada lagi yang mengaku kelompok  kami yang paling hebat di KAHMI.

Kalau pemikiran feodal, monopoli dan primordial di pupuk dan dibiarkan berkembang besar di lingkungan KAHMI, maka KAHMI Halmahera Utara bisa  mati suri. Ingat umur Presidium paling lama sepuluh tahun, sedangkan KAHMI akan tetap hidup selamanya sampai kiamat.

Maka pemikiran akademis tetap dikedepankan dalam berbagai momen baik di internal maupun eksternal KAHMI. Kalau kedepan ada kegagalan Presidium KAHMI, biarkan hal itu menjadi catatan sejarah buruk, tapi KAHMI tidak boleh gagal, KAHMI tidak boleh mati akibat melemahnya diskursus intelektualnya.

Tulisan ini adalah catatan kecil hasil Musda III KAHMI sekaligus otokritik buat segenap anggota KAHMI Halmahera Utara, karena KAHMI adalah kumpulan Alumni HMI yang berfikir akademis intelektual, bukan kumpulan sekelompok orang yang berfikir feodal monopoli dan primordial.

Bagi saya, era kepengurusan intertaimen suda lewat, era kepengurusan pencitraan juga suda lewat, saat ini kita suda berada pada era dimana KAHMI menghadapi persoalan yang ril dan KAHMI membutuhkan pemimpin yang autentik yang asli.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...