Membaca Visi Maritim Indonesia

Misalnya, pengembangan model pengelolaan perikanan berbasis penangkapan terukur untuk menjamin ketersediaan stok ikan jangka panjang.
Selain itu, dilakukan pula kajian manfaat dan biaya eksploitasi mineral laut dalam, seperti nikel, mangan, atau kobalt yang penting dalam transisi energi.
Inventarisasi potensi sumber daya laut juga disiapkan sebagai dasar neraca sumber daya (ocean accounting), sehingga pembangunan ekonomi biru dapat ditopang dengan data yang kuat dan terukur.
Di sisi lain, riset maritim mencakup pengembangan teknologi kelautan modern. Beberapa inovasi yang direncanakan antara lain teknologi observasi laut dalam menggunakan kendaraan bawah laut otonom (autonomous underwater vehicle), sensor akustik untuk eksplorasi.
Serta pemanfaatan teknologi berbasis satelit dan kecerdasan buatan untuk memantau kesehatan laut. Pengembangan energi laut terbarukan juga menjadi prioritas, dengan memanfaatkan potensi arus laut, gelombang, dan pasang surut sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Selain sektor teknologi, perhatian juga diberikan pada hilirisasi sumber daya akuatik. Riset diarahkan untuk memperkuat budidaya komoditas unggulan seperti tuna, lobster, udang, dan tilapia dengan pendekatan modern dan ramah lingkungan.
Hilirisasi ini juga menyasar produk pangan bernilai tambah, farmasi berbasis bioteknologi laut, serta pakan alternatif untuk mendukung keberlanjutan sektor akuakultur.
Baca Halaman Selanjutnya..





Komentar