Membaca Visi Maritim Indonesia

Sejarah panjang Nusantara pun menunjukkan bahwa kejayaan Sriwijaya, Majapahit, hingga Kesultanan Makassar tidak bisa dilepaskan dari kemampuan mereka menguasai jalur-jalur laut strategis.
Seperti dicatat Adrian B. Lapian (1992), sejarah Indonesia sesungguhnya adalah sejarah bahari - laut menjadi media integrasi yang menyatukan ribuan pulau sekaligus membuka jalur perdagangan yang melahirkan kemakmuran.
Dengan demikian, pembangunan maritim dalam RPJMN tidak berdiri di ruang hampa, melainkan merupakan kelanjutan dari identitas historis Indonesia sebagai negara maritim.
Perencanaan ini mencoba menjawab pesan Sejarah, bahwa bagaimana menjadikan laut bukan hanya simbol kejayaan masa lalu, tetapi juga jalan menuju masa depan yang inklusif, berdaulat, dan berkelanjutan.
Laut tidak lagi hanya dilihat sebagai batas wilayah, melainkan sebagai ruang kolaborasi, integrasi, dan sumber daya strategis bangsa.
RPJMN 2025 - 2029
RPJMN 2025–2029 menempatkan ekonomi biru sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru yang strategis dalam kerangka transformasi pembangunan nasional.
Pendekatan ini tidak hanya memandang laut sebagai ruang eksploitasi sumber daya, tetapi sebagai ruang kehidupan yang perlu dikelola secara berkelanjutan.
Baca Halaman Selanjutnya..





Komentar