Penataan RTH Bundaran Sofifi Dikebut Jelang HUT Provinsi Maluku Utara

Sofifi, malutpost.com -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tengah mengebut pekerjaan penataan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Bundaran Sofifi dan sekitarnya.
Proyek ini menjadi bagian dari persiapan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Maluku Utara yang akan digelar pada pertengahan Oktober mendatang.
Paket pekerjaan yang diberi nama Perencanaan Pengembangan Penataan Kawasan RTH Bundaran Sofifi dan Sekitarnya, ini dirancang mencakup seluruh area bundaran di pusat kota Sofifi. Lokasi tersebut direncanakan menjadi titik utama acara seremonial HUT provinsi.
"Makanya pekerjaan ini dikebut karena dikejar waktu. Kegiatan puncak HUT Provinsi rencananya akan digelar di kawasan bundaran, jadi harus rampung tepat waktu," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Maluku Utara, Wahid, Senin (29/9/2025).
Ia menyebut, anggaran untuk proyek ini bersumber dari Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas PUPR Maluku Utara tahun 2025, dengan nilai mencapai Rp 8,5 miliar, khusus untuk paket pekerjaan ini saja.
Mengacu pada rencana teknis, pekerjaan mencakup rabat beton, penimbunan, pembersihan area, serta pembangunan 15 unit toilet umum. Luas area pengecoran direncanakan mencapai 4.200 meter persegi, namun hingga kini belum seluruhnya bisa dikerjakan karena adanya kendala lahan.
"Ada sebagian lahan yang statusnya belum jelas. Sekitar 2.700 meter persegi masuk ke lahan yang diklaim oleh pihak lain, sehingga bagian tengah dilokasi pekerjaan itu belum bisa dicor," jelas Wahid.
Proyek ini dilaksanakan dengan metode swakelola tipe 2, di mana pelaksanaannya dikerjakan bersama Korem melalui program Zeni TNI. Alat berat untuk pekerjaan ini disewa dari pihak Korem, sementara anggaran sepenuhnya melekat di Dinas PUPR.
"Kalau kita ikut proses tender, pasti tidak akan sempat selesai tepat waktu karena prosesnya bisa memakan waktu hampir sebulan. Jadi diputuskan menggunakan swakelola agar lebih cepat," tambah Wahid.
Pekerjaan fisik target penyelesaian pada 12 Oktober 2025, bertepatan dengan rangkaian acara peringatan HUT Provinsi Maluku Utara. Namun hingga kini, masih ada bagian proyek yang belum bisa dilanjutkan karena klaim lahan.
"Luasan pekerjaan pengecoran itu sekitar 4200, namun terlaksana tidak sampai itu karena ada lahan orang juga," pungkasnya. (nar)
Komentar