One Piece dan Politik Dinasti: Dari Fiksi ke Realita Kekuasaan

Dalam sejumlah kasus, menjamurnya politik dinasti ini bahkan dianggap wajar. Alasan yang kerap muncul adalah rekam jejak atau pengalaman tokoh yang bersangkutan.
Namun, seiring waktu, kita mesti sadar bahwa jabatan publik bakal berubah menjadi kursi untuk keluarga. Orang berkata, tak ada salahnya jika sang pewaris berintegritas. Mungkin benar. Tapi sejarah tak pernah menjanjikan itu.
Kekuasaan yang diwariskan sering tumbuh menjadi kebal. Kebal pada kritik, bahkan kebal pada malu, yang pada akhirnya istilah meritokrasi hanyalah bualan semata.
Fenomena bendera Topi Jerami di bulan kemerdekaan mungkin sekadar tren pop culture. Namun, budaya populer sering menjadi saluran ekspresi terhadap wajah politik yang tak banyak berubah, terutama soal mengakarnya politik dinasti dan kekuasaan yang otoriter.
Maka bendera Topi Jerami itu pun berkibar, meski kecil, ia menyampaikan kegelisahan besar; sebuah panggilan untuk refleksi dan harapan atas perubahan dalam sistem politik kita. (*)
Komentar