Catatan

Bangun Sofifi

A. Malik Ibrahim

Dalam hal ini, partisipasi masyarakat lokal dan kolaborasi antarsektor menjadi kunci utama dalam membangun kota yang hidup, bukan hanya kota administratif.

Gagasan untuk menjadikan Sofifi sebagai smart archipelagic capital perlu didorong dalam kerangka pembangunan jangka panjang.

Sebagai pusat administrasi yang berada di pulau besar dan berbatasan langsung dengan jalur pelayaran nasional, Sofifi memiliki peluang untuk menjadi simpul logistik kawasan timur Indonesia.

Baca Juga: Problematika 25 Tahun Keberadaan “Ibu Kota Imajiner Sofifi”

Namun, untuk itu, diperlukan investasi yang memadai, perencanaan wilayah yang inklusif, serta desain kota yang berbasis pada keragaman budaya dan geografi.

Upaya revitalisasi Sofifi juga harus memasukkan sektor pendidikan dan kebudayaan sebagai pilar utama. Ini menjadi penting, karena Sofifi merupakan wilayah kultural.

Mendorong perguruan tinggi yang telah ada, serta perlu dibangun pusat riset dan rumah budaya lokal untuk mendorong tumbuhnya komunitas intelektual dan pelaku kebudayaan yang menghidupkan kota.

Hal ini sejalan dengan gagasan Amartya Sen (1999: 72) bahwa pembangunan bukan hanya soal pendapatan, tetapi soal memperluas kebebasan manusia untuk hidup bermartabat dan penuh pilihan.
***

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8

Komentar

Loading...