(Sebuah Jebakan Bermotif Pariwisata dalam Kepentingan Investasi)

Pulau Sayafi dalam Pusaran Kepentingan PT-IWIP

Yadin Panzer

Tapi kita bisa melihat bahwa yang terjadi adalah pertukaran sama halnya telah terjadi dewasa ini, pariwisata sebagai propaganda untuk menutup kepentingan investasi.

Sekali lagi, bahwa semua akan berubah drastis. Masyarakat Patani akan menyaksikan cerita yang sama seperti kala Christopher Columbus tiba pada tahun 1492, membuka babak baru dalam sejarah sebuah babak penuh penjajahan, eksploitasi, dan kehancuran budaya.

Saya ingatkan, PT-IWIP datang bukan untuk bersahabat, ia datang untuk memperbudak masyarakat Patani yang telah lama mendiami ‘Pulau Sayafi’, seperti Columbus memperbudak penduduk asli Karibia.

Baca Juga: Menakar Etika Politik Para Kontestan

Mengusir mereka, memaksa mereka menyerahkan emas, dan masyarakat Patani akan bernasib sama, menyerahkan Pulau Sayafi yang telah menghidupi mereka dari waktu ke-waktu.

Terakhir, ini sebagai peringatan; Bahwa PT-IWIP mempunyai kemampuan untuk membeli atau menyewa tanah dalam jumlah yang besar, yang mengakibatkan akses masyarakat Patani terhadap sumber daya alam serta lahan pertanian menjadi berkurang.

Proyek wisata yang dijalankan oleh perusahaan seringkali lebih memprioritaskan kepentingan investor asing ketimbang kebutuhan serta kesejahteraan penduduk setempat.

Ketika telah dalam kendali PT-IWIP, masyarakat Patani dapat kehilangan kendali atas pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan di pulau mereka sendiri. (*)

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...