Kritik Terhadap Sikap Anggota DPRD Kota Ternate

“Aku Menyesal Telah Memilihmu”

Haiyun Umamit

Oleh: Haiyun Umamit
(Jurnalis)

Hal yang paling tidak diinginkan terjadi dalam hidup adalah penyesalan. Sebuah perasaan yang cenderung negatif muncul ketika kita merasa bahwa keputusan, tindakan atau pilihan yang kita ambil tidak sesuai dengan harapan. Bahkan pilihan-pilihan itu kadang menimbulkan konsekuensi yang sama sekali kita tidak inginkan.

Apakah penyesalan itu bisa dihindari? Tidak. Penyesalan adalah konsekuensi dari pilihan atau keputusan kita di masa lalu.

Baca Juga: Surat Terbuka untuk Presiden Prabowo Subianto

Artinya, jika pilihan dan keputusan kita di masa lalu itu baik, maka sesungguhnya kita hanya memperkecil penyesalan. Sebaliknya, pilihan yang salah akan membuka lebar ruang penyesalan.

Ini bukan tentang lagu Glenn Fredly yang mengisahkan perjalanan romantis bersama sang kekasih, lalu berakhir dengan penyesalan. Ini tetangtang perilaku anggota DPRD di balik gedung megah di Puncak Kalumata.

Para politisi yang sedang dipercaya warga masyarakat untuk duduk di parlemen. Ya, mereka yang dimaksud adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Daerah) Kota Ternate.

Baca Juga: Koran Digital Malut Post Edisi 15 Juli 2025

Kerjanya sudah enak, duduk di kursi empuk, ruangan ber-AC, dapat mobil dinas, gaji besar pula. Begitulah wakil masyarakat di lembaga yang oleh Baron de Montesquieu menyebutnya; legislatif.

Terlepas dari hak-hak lain, menjadi wakil rakyat sudah dipandang sebagai manusia yang berwibawa. Hidup enak sudah pasti. Disebut-sebut punya duit, punya kendaraan mewah.

Bahkan hak-hak lain yang dibutuhkan pasti akan dipenuhi. Begitulah negara memberi jaminan kesejahteraan kepada mereka yang menjadi wakil rakyat.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Komentar

Loading...