Sofifi, malutpost.com — Puluhan masa aksi yang tergabung dalam Majelis Rakyat Kota Sofifi (MARKAS) menyuarakan aspirasi mendesak percepatan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Sofifi.
Koordinator Aksi MARKAS, Sumarjo Makitulung, menegaskan bahwa perjuangan pemekaran Kota Sofifi bukanlah bentuk pembangkangan, melainkan tuntutan konstitusional sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999.
“Kami pemuda-pemuda Oba Utara sangat gelisah. Untuk mengurus administrasi saja kami harus keluarkan uang harus ke Tidore. Kami ingin berdiri di atas kaki sendiri. Kami memperingatkan kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara agar segera menjalankan amanah konstitusi,” tegas Sumarjo, saat pertemuan dengan ketua DPRD, Senin (14/7/2025).
Sementara itu, Juru Bicara MARKAS, Baim, menyatakan bahwa perjuangan ini adalah kelanjutan dari aspirasi rakyat Sofifi yang selama 25 tahun merasa terabaikan, meski Sofifi telah ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Maluku Utara sejak tahun 1999.
Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara, Iqbal Ruray yang menerima langsung massa aksi menyatakan akan menindaklanjuti aspirasi MARKAS secara serius.
“Apa yang telah disampaikan bukan hal baru. Ini sudah menjadi catatan kami sejak lama. Hari ini kami menerima secara resmi. Apa yang disampaikan menjadi PR kami. Saya akan mendorong Ketua Komisi I untuk mencermati semua masukan ini,” ujar Iqbal di hadapan para demonstran.
Iqbal juga berjanji dalam waktu dekat DPRD Malut akan menggelar pertemuan internal dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Tidore.
“Berikan kami waktu untuk berembuk bersama. Kami juga akan mengundang Gubernur Maluku Utara agar persoalan ini bisa segera dibicarakan bersama,” tambahnya.
MARKAS pun menuntut agar dalam dua hari ke depan DPRD Maluku Utara sudah membentuk Panitia Khusus (Pansus) DOB Kota Sofifi sebagai bentuk keseriusan dalam menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
“Kami meminta ketegasan, komitmen, dan keikhlasan dari DPRD Malut. Kami ingin daerah ini mandiri, memiliki administrasi pemerintahan yang jelas. Ini bukan bentuk pengkaplingan wilayah adat. Kami sangat menghormati wilayah Kesultanan Tidore. Kami hanya ingin kejelasan administrasi,” tegas perwakilan MARKAS lainnya.
Gerakan MARKAS disebut sebagai bentuk konsistensi perjuangan rakyat Sofifi dalam mendorong pemekaran yang selama ini tidak kunjung terealisasi, meski Sofifi telah ditetapkan sebagai pusat pemerintahan. (nar)