Meskipun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year) sebesar 24,08 persen, angka tersebut masih menunjukkan sedikit penurunan, namun fakta ini menjadi refleksi bahwa geliat sektor pariwisata Maluku Utara mulai pulih, hanya saja belum sepenuhnya stabil.

Kenaikan TPK pada Mei tidak terjadi begitu saja. Salah satu faktor utama pendorongnya adalah padatnya agenda kegiatan, baik di tingkat lokal maupun nasional, yang diselenggarakan di Maluku Utara.

Baca Juga: Memahami Data Kemiskinan

Kegiatan-kegiatan tersebut mendorong pergerakan masyarakat antardaerah, dan secara langsung berdampak pada kebutuhan akomodasi, terutama hotel dan penginapan.

Namun tidak bisa dipungkiri, peran strategi komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah khususnya oleh Ibu Gubernur ikut menjadi penyumbang penting.

Lewat pendekatan soft selling, seperti unggahan video kegiatan free diving yang menampilkan keindahan bawah laut Malut, masyarakat luas diperkenalkan pada potensi wisata yang sebelumnya mungkin kurang terekspos.

Baca Juga: Mari Torang Lia Maluku Utara Pake Data

Respons warganet yang antusias menunjukkan bahwa promosi halus seperti ini bisa jauh lebih efektif dalam membentuk persepsi positif terhadap destinasi wisata.

Momentum ini tentu harus dijaga bersama. Kekayaan alam dan potensi wisata yang kita miliki bukan hanya sumber ekonomi, tetapi juga warisan yang harus dilestarikan.

Baca Halaman Selanjutnya..