Warisan yang Terkubur dalam Gemuruh Pembangunan
FAGOGORU

Di sinilah letak penghianatan struktural itu. Pemerintah dan para wakil rakyat telah gagal merumuskan sebuah model pembangunan yang adil secara ekologis, bermartabat secara kultural, dan berjangka panjang secara sosial.
Mereka hanya pandai mengedit video budaya, mencetak poster dengan hiasan motif etnik, atau mengundang penari tradisional saat peresmian.
Tetapi di balik semua itu, mereka buta akan fakta bahwa budaya bukan pertunjukan ia adalah sistem nilai, cara hidup, dan pengetahuan yang seharusnya mengarahkan seluruh kebijakan publik.
Sudah saatnya kita mendesak perubahan radikal: pendidikan di negeri Fagogoru kususnya Halmahera Tengah harus meletakkan Fagogoru sebagai kerangka epistemologis utama.
Ia tidak boleh diajarkan sebagai mata pelajaran tambahan yang eksotik, tetapi sebagai lensa untuk memahami dunia dari ilmu alam hingga ilmu sosial.
Lalayon dan tarian lokal lainnya harus diajarkan bukan dalam bentuk poster atau museum statis, tapi melalui praktik langsung yang melibatkan komunitas.
Guru-guru perlu dilatih untuk memahami bahwa pengetahuan lokal bukan inferior, tetapi memiliki daya jawab atas tantangan zaman.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar