Kepala BNPB: Dampak Cuaca Ekstrem di Maluku Utara Harus Ditekan

Sofifi, malutpost.com -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menegaskan pentingnya langkah mitigasi cepat dan terkoordinasi dalam menghadapi dampak cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayah Maluku Utara (Malut).
Hal ini disampaikan usai rapat koordinasi antara BNPB dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang digelar di Kota Ternate pada Senin (30/6/2025). Rapat tersebut membahas kondisi terkini serta langkah penanganan terhadap berbagai kerusakan infrastruktur yang terjadi akibat cuaca buruk dalam beberapa pekan terakhir.
"Paling tidak dampaknya harus terus dikurangi dan ditekan sekecil mungkin," ujar Letjen Suharyanto kepada wartawan, Senin (30/6/2025).
Ia menyebutkan, bahwa sejumlah wilayah di Malut mengalami gangguan akibat curah hujan tinggi, angin kencang, dan gelombang laut yang berdampak pada akses transportasi darat maupun laut, serta menyebabkan kerusakan pada infrastruktur penting seperti jalan, jembatan, dan fasilitas publik lainnya.
Dalam kesempatan itu, BNPB juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan daerah, termasuk pemerintah kabupaten/kota untuk memperkuat sistem peringatan dini, serta memastikan ketersediaan logistik dasar bagi masyarakat terdampak.
"Koordinasi lintas sektor sangat dibutuhkan agar penanganan berjalan efektif dan cepat," ujar Suharyanto.
Pemprov Maluku Utara, lanjutnya, telah merespons cepat dengan melakukan pendataan dan pengiriman bantuan ke daerah terdampak. Namun ia menekankan bahwa dukungan dari pemerintah pusat akan terus diberikan, terutama dalam aspek rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, Sekprov Samsuddin A Kadir, Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman, Wakil Bupati Halmahera Selatan Helmi Umar dan sejumlah pihak terkait lainnya.
BNPB berharap masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana. (nar)
Komentar