Sejarah Penataan Ruang di Tidore pada Masa Kerajaan

Konsep tersebut di atas, dipakai sebagai gambaran untuk menjelaskan bagaimana sesungguhnya penataan ruang kewilayahan di Tidore bisa berjalan dengan baik.
Dalam rangka untuk memudahkan kontrol dari pusat kekuasaan (kadaton) terhadap wilayah kekuasaan politik dan ekonomi dalam wilayahnya meskipun terdapat perbedaan secara substantif dengan di Eropa dan di Jawa.
Penataan Ruang Kewilayahan Dalam Berbagai Aspek di Tidore
Kerajaan Tidore sebelum terbentuk, wilayah pulau Tidore dibelah menjadi dua bagian yang terdiri atas Nyili Gamtumdi dan Nyili Gamtufkange.
Penentuan batas wilayah Nyili Gamtufkange dengan titik awalnya dari Soa Ngosi secara diagonal dari Barat ke Timur hingga mencapai pesisir. Tapal batas tersebut ditandai dengan perbukitan berbatu (gumafu).
Dari sini, wilayahnya terus menjangkau ke arah Utara sepanjang pesisir Timur Tidore hingga mencapai Soa Talagadou di Talaga, Utara Tidore.
Baca Juga: Culture Ngopi Dari Interaksi Sampai Transformasi Sosial
Secara keseluruhan wilayah Nyili Gamtufkange meliputi Soa Goto, Soa Tomagoba, Soa Tuguwaji, Soa Sautu, Soa Tobaru, Soa Tambula, Soa Ngosi, dan Gimalaha Tomayou di Guruabanga (Gurabunga sekarang).
Demikian halnya dengan Nyili Gamtumdi, titik awal wilayahnya dimulai dari tanjung Tongolo di Selatan Tidore dan terus menjangkau ke Utara sepanjang pesisir Selatan pulau Tidore hingga mencapai perbukitan berbatu (gumafu) di Timur Ngosi.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar