(Sebuah Analisa Politik)
Slavoj Zizek Menyandera Prabowo

Dari pelbagai media elektronik, ia terlihat aktif bahkan tegas mengkampanyekan isu Korupsi pada awal kepemimpinan, bahkan sampai sekarang ada beberapa isu yang cenderung mengabaikan kepentingan publik.
Dari isu-isu tersebut, penulis tidak merujuk pada teknisnya, melainkan pada tataran konsep kebijakan politik secara struktural.
Sebelum itu, Zizek melihat politik sebagai kenikmatan yang dihasrati oleh setiap manusia. Ide ini berangkat dari seorang Psikoanalisis Jacques Lacan yang mengembangkan lebih lanjut pikiran Freud dalam politik, budaya dan kehidupan kontemporer.
Sementara itu, bagi Zizek politik kenikmatan tidak hanya melekat pada kelas penguasa, tetapi juga dilakukan oleh keseluruhan aktivitas masyarakat (Slavoj Zizek, 1: 2008).
Hal ini dapat disederhanakan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana nikmatnya seorang ayah berkuasa atas keluarganya, seorang kakak berkuasa atas adiknya dan di dalam Negara Demokrasi, rakyat-lah yang berkuasa atas kepala Negara serta sistemnya.
Akan tetapi dalam kontekstualisasinya, kenikmatan memiliki kecenderungan irasional, kontra-produktif bahkan salah.
Bahasan-nya dapat ditemukan dalam diskursus Psikoanalisa, ketika membahas hubungan antara seorang Ibu dan Anak, maka sang anak tidak ingin memisahkan dirinya dengan sang ibu.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar