Merajut Pendidikan Masa Depan: Memadukan Tradisi, Modernitas, dan Tantangan Global

Makdar Anwar

Dalam masyarakat semacam ini, transfer pengetahuan tidak terjadi di ruang kelas yang kaku, melainkan melalui praktik langsung yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Anak-anak belajar bertani dengan langsung turun ke sawah, memahami lautan dengan ikut melaut, dan menguasai keahlian tangan melalui bimbingan para tetua.

Baca Juga: Peran Pendidikan dalam Mencegah Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan dan Anak di Maluku Utara

Keluarga dan komunitas lokal menjadi episentrum sosialisasi primer. Para tokoh adat dan pemuka agama dihormati sebagai sumber utama pengetahuan dan kebijaksanaan, menanamkan nilai-nilai yang mengakar kuat pada setiap individu.

Fokus utama dari model pendidikan ini adalah pelestarian pengalaman dan kearifan lokal. Kekuatan inilah yang membentuk identitas dan fondasi budaya bangsa, sesuatu yang tak boleh tergerus oleh arus zaman.

Pendidikan harus tetap menanamkan nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas kita. Gelombang modernisasi kemudian membawa perubahan fundamental.

Lahirlah institusi-institusi pendidikan formal seperti sekolah dan universitas yang kini kita kenal, dan mereka segera menjadi pusat utama proses belajar-mengajar.

Sistem ini memperkenalkan sebuah keteraturan baru: kurikulum yang terstandar secara nasional, pendekatan yang didasarkan pada metode ilmiah, serta evaluasi yang objektif.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...