Catatan Tentang Kepemimpinan yang Tidak Ramai Tapi Tidak Diam

Peta Tanpa Jalan dari Sherly Laos

Sayangnya, Sherly belum terlihat agresif di ranah ini. Pendekatan politiknya yang terlalu netral membuat ia kesulitan mengamankan dukungan untuk kebijakan-kebijakan visioner. Dia lebih mengutamakan komunikasi lintas “Jakarta” dibandingkan lintas “Sofifi-Ternate”.

Tantangan lainnya adalah kelemahan kelembagaan di sekitarnya. Belum terlihat tim teknokrat yang kokoh yang bisa menyulap visi menjadi program nyata dalam waktu singkat. Ekosistem pengambil kebijakan yang kredibel masih terbatas apalagi sistem penganggaran masih terbatas.

Akan tetapi, program pendidikan gratis yang dijalankan Abubakar Abdullah atas perintahnya memang menonjol, tapi menjadi pengecualian, bukan indikator penilaian sistem program kerja secara keseluruhan, (tapi ini langkah awal yang baik).

Namun demikian, pola kerja Sherly justru mengingatkan kita pada teori Incrementalism (Lindblom, 1959). Bahwa perubahan besar sering kali lahir dari langkah-langkah kecil, bukan dari revolusi besar yang dramatis.

Dan Sherly tampaknya lebih memilih menjadi pemahat ketimbang tukang ledak. Ia pelan, tapi mengakar. Ia tidak berteriak, tapi bekerja walaupun pada kalangan tertentu mereka masih menilai Sherly masih terang-terangan belum layak memimpin Maluku Utara.

Tapi itulah dinamikanya. Kita tidak bisa melawan takdir dari Tuhan yang Esa, kita hanya bisa menyesuaikan dan mengikuti waktu sambil menilai, memberi masukan, mengkritisi, maupun meluruskan jika yang ia lakukan itu sudah keluar dari rel cita-cita pembangunan Maluku Utara.

Ingat Ibu Gubernur, membangun Maluku Utara itu bukan hanya soal sekedar kecerdasan, bukan pula soal latar belakang tapi soal A sense of belonging (rasa memiliki) yang tidak hanya berpijak pada simbolisme, tetapi pada keinginan untuk benar-benar merawat tanah yang anda pimpin.

Di dalam rasa memiliki itu, lahirlah keberanian untuk membuat keputusan. Maka, Sherly memang sedang memimpin dengan peta tanpa jalan. Tapi siapa tahu, jalan itu akan terbentuk justru karena ia berani menapakinya terlebih dahulu. (*)

Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Selesai, 13 Mei 2025
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2025/05/selasa-13-mei-2025.html

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...