Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani, haji mabrur bukan sekadar haji yang diterima, tetapi haji yang membawa perubahan positif dalam diri seseorang, yang menjadikannya terus menebar kebaikan setelah kembali ke tanah air.

Rasulullah Saw juga menyebutkan dalam sebuah hadits, ada tiga ciri haji mabrur:
1. Mempunyai kepedulian sosial, yakni suka memberi makan kepada orang lain.
2. Berakhlak mulia, yakni bertutur kata baik dan bermanfaat.
3. Menjadi agen perdamaian, yakni menyebarkan kedamaian dan menjadi penengah dalam konflik.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi pengingat bagi siapa pun yang berangkat ke Tanah Suci, bahwa bekal takwa adalah kunci utama untuk meraih haji yang mabrur. Insyaa Allah. (*)

Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Jumat, 9 Mei 2025
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2025/05/jumat-9-mei-2025.html