Refleksi Kritis Dunia Pendidikan

Bukan pembongkaran total yang hanya menghasilkan kebingungan baru.Sayangnya, pendekatan seperti ini belum menjadi tradisi di Indonesia.
Dalam artikel yang dimuat oleh DetikEdu, Dirjen Dikti mengakui adanya teguran dari KPK terkait penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Ini menunjukkan bahwa persoalan pendidikan bukan hanya pada sisi mutu, tetapi juga menyentuh aspek tata kelola dan integritas. Setiap perubahan kurikulum menyedot anggaran dalam jumlah besar.
Namun sayangnya, dampak perubahan itu terhadap masyarakat nyaris tidak terasa. Suasana ruang kelas, cara mengajar guru, dan respon siswa hari ini tidak jauh berbeda dengan suasana ketika kita duduk di bangku sekolah puluhan tahun lalu.
Mengapa demikian? Karena perubahan hanya menyentuh aspek permukaan: dokumen, sistem pelaporan, dan protokol. Tidak menyentuh jantung persoalan yang sesungguhnya.
Sudah saatnya kita mengakui bahwa pendidikan Indonesia sedang butuh penyegaran pemikiran. Butuh pemimpin yang bukan hanya bisa mengelola, tapi juga mampu menginspirasi.
Butuh kementerian yang bukan hanya rajin membuat pedoman, tapi juga turun langsung ke lapangan, mendengar guru, melihat realitas, dan menawarkan solusi konkret.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar