Oleh: Sulfan Kiye
(Mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Unkhair)
Merubah dunia melalui karya, memproklamasikan, mengekpresikan dunia dan mengekpresikan diri sendiri semua ini adalah perilaku manusia unik.
Pendidikan dalam berbagai tingkatan akan lebih dihargai jika dapat merangsang tumbuhnya keinginan manusia untuk mengekpresikan diri secara total.
Sebenarnya itulah yang tidak dilakukan ‘pendidikan bergaya bank’ (kadangkala penulis menyebutnya demikian). Dalam pendidikan bergaya bank.
Pendidik mengganti ekspresi diri dengan ‘penyetoran’ yakni menganggap siswa sebagai modal (capitalize). Semakin efisien siswa dalam belajar, berarti dia dianggap semakin belajar.
Dalam pendidikan orang dewasa, ketika mereka sudah bisa membaca, sesudah menguasai bahasa lisan dan bahasa tulis berarti dia telah menguasai satu aspek dalam proses berekspresi.
Maka belajar membaca dan menulis tidak akan berarti, jika dilakukan hanya dengan mengulang-ulang kata secara sangat mekanis.
“Tuan ya,tuan” apa yang dapat diperbuat oleh seorang petani seperti saya ini? “Bicaralah dan kami akan mengikuti mu.” Apa yang tuan katakan pasti benar. “Apa kah kamu tahu dengan siapa kamu berbicara?”
Baca Halaman Selanjutnya..
Kebijakan Lucu
Aku dihantam para bajingan yang coba memanipulasi segala bentuk keindahan mu, aku terkapar jauh diatas angkasa keindahan mu, seakan akan digulungkan gelombang raksasa hingga mati pada pangkuan alam semesta, namun semngat selalu mengantarkan diri pada kebenaran.
Aku, kau dan kalian hampir lupa bahwa cinta adalah kemanusiaan dimana noda kebiadaban tertera pada lembaran lembaran yang dinahkodai tanda tangan penguasa.
Kita hampir kehilangan cinta kasih yang tak lagi menjadi benteng untuk melihat segala yang terjadi ini, padahal semua manusia berhak bahagia dan jauh dari pantai kemiskinan.
Jangan kau manusia hanya bisa berlagak untuk bisa menentukan kau lebih kuasa di muka bumi ini, coba jadikan kita bersama di dunia ini kita memiliki hak yang sama.
Pandelis-pandelis kau kira hidupmu lebih baik daripada aku yang coba mengkaji dan mengadu di sini, aku datang kesini hanya berbagai hati dan berbagai cerita antara aku dan semuanya, karena kita semua manusia.
Namun para banjingan tak henti henti menciptakan sistem yang berkotradiksi. Bahkan dalam menerapkan kebijakan yang berupa sistem,mereka tak pernah melibatkan suara rakyat sehingga manipulasi kebenaran selalu terjadi.Kebijakan hadir secara tiba-tiba seperti hantu.
Banyak pembangunan sekolah-sekolah yang mengalami pembungkaman Ruang-ruang diskusi dimatikan, demokrasi dipadamkan dan hal lain membutuhkan perhatian dan kebijakan serius dari pemerintah, jangan terlalu menganggap rendah akan suatu kejadian atau masalah situasional.
Baca Halaman Selanjutnya..
Di bidang pertumbuhan ekonomi.pemimpin harus mampu membaca situasi peluang ekonomi yang ada, bagi rakyat kecil yang menjadi pedagang kaki lima dan anak-anak pribumi yang menjadi pengangguran harus diperdayakan bukan diperdaya, tidak ada keberpihakan kepada rakyat kecil dan anak-anak pengusaha pribumi.
Padahal telah terjadi masalah-masalah ekonomi yang dapat di jadikan peluang ekonomi yang luar biasa, kebanyakan pemimpin dari tahun ke tahun hanya menjadi pemberian janji manis kepada rakyat kecil dan anak-anak pribumi.
Pemimpin yang revolusioner adalah pemimpin yang dengan sigap mampu menyikapi situasi yang terjadi di dalam kehidupan rakyatnya.
Kerumunan manusia tersimpan serpihan-serpihan penjahat yang coba mengakumulasi dan menghancurkan perkawanan kita.
Lihatlah mereka yang berpakaian rapi dan hampir sama sampai-sampai kita tak mampu membedakan mana kawan dan mana lawan sebut saja mereka adalah orang-orang licik yang menggunakan jubah jabatan.
mereka hadir untuk membuat kekacauan mereka menciptakan konflik untuk memudarkan persaudaraan kita, mereka sungguh licik dan jahat bahkan mereka lebih kejam dari iblish.
Kepada kawan selalu melawan walaupun selalu diasingkan oleh negara sendiri sebab negara saat ini sudah bukan milik kita tapi milik mereka yang suka merusak dan merampas hak rakyat.
Baca Halaman Selanjutnya..
mereka telah merampas tanah, merampas seisi alam yang bukan hak milik mereka namun begitulah kelicikan yang selalu terjadi yang bisa kita lihat bersama, terkadang kita juga perlu memperbaiki diri kita agar kesemua yang telah terjadi kita bisa menyelesaikan dengan tampa saling menyalahkan.
sebab kerusakan yang telah terjadi adalah bagian daripada diri kita juga yang tanpa sadar kita juga bagian daripada pelaku yang mendukung para bajingan itu contoh sederhananya kita telah mengetahui lalu diam.
Namun penulis percaya akan perubahan dan kemenangan itu akan tercapai dan diraih oleh orang-orang yang masih peka terhadap rakyat kecil.
semuanya hanya menanti waktu kapan dan dimana akan terjadi hal itu sembari menanti kita terus melakukan perjuangan dan setiap perjuangan penulis harap jangan dulu berfikir soal kemenangan tapi dengan tekat dan keyakinan bismillah segalanya akan berjalan lancar tampa konflik yang diciptakan oleh para anjing anjing negara itu.
kita harus Melihat dan membaca bahwa dari kesemua yang telah kita lakukan bersama selalu saja ada konflik yang tercipta kita perlu membagun satu metode yang mampu menghisap dan melayukan anjing anjing negara itu.
sebab kemiskinan itu adalah sebuah mainset permain kelompok ini yang bekerjasama oleh anjing anjing itu, untuk wankawan mari kita satu kan ide dan berdiri bersama membagun satu metode yang pembasmian anjing-anjing negara di tahun yang akan kita jemput entah dengan kebahagiaan atau duka.
Wallahuallam bissawab. (*)