Tanah Merah yang Bertuan

Jangan sampai harta yg saatnya akan habis itu (Non Renewable Energy) membuat kita bertikai sesama anak cucu dan mengklaim diri paling berhak, karena hanya batas-batas pemerintahan.

Sampai kapanpun, wilayah kultural itu tidak akan hilang sedikitpun dengan segala harta kekayaan yang terkandung di dalamnya, meskipun dibatasi oleh sekat-sekat administrasi pemerintahan.

Kata orang tua-tua terdahulu "makan mie inga-inga dia pe tuan lagi" (jangan serakah), pelihara dan jaga sang pemilik wilayah. Saya sangat yakin, di atas tanah merah itu ada Bobeto (pesan sakral) dari leluhur yang disematkan.

Jangan sampai kita terjebak pada situasi yang disebut Resource Curse (Kutukan Sumber Daya Alam) dimana kekayaan sumber daya alam malah membuat kita mengalami kemunduran, bahkan kehancuran. Dan jika petaka datang, disitulah kesadaran akan muncul, dimana tempat perlindungan sesungguhnya.

Wallahualam Bisawab. (*)

Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Selasa, 29 April 2025
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2025/04/selasa-29-april-2025.html

Selanjutnya 1 2 3

Komentar

Loading...