Tantangan Awal Sherly Laos di Maluku Utara

Menulis Sejarah dari Titik Duka

Kunjungan Sherly ke provinsi lain dalam kerangka studi banding juga menunjukkan semangat belajar dan keterbukaan. Ini penting dalam konteks daerah kepulauan yang sering terjebak dalam isolasi kebijakan.

Dengan menjalin jejaring lintas daerah, Maluku Utara dapat mengadopsi inovasi kebijakan yang telah terbukti berhasil di tempat lain sebuah langkah kecil menuju lompatan besar dalam tata kelola.

Dari jejak kehilangan ia melangkah, membawa pesan kehangatan yang menyentuh banyak hati. Namun sejarah tak pernah ditulis hanya dengan air mata ia menuntut keteguhan dalam menghadapi kenyataan dan keberanian untuk mengambil keputusan-keputusan sulit.

Maluku Utara kini berada di ambang perubahan, pada sebuah persimpangan yang hanya bisa dilintasi oleh pemimpin yang tak sekadar menyentuh emosi rakyat, tetapi juga berani menyelami akar persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dan negerinya.

Daerah ini tak sedang menunggu keajaiban, melainkan kepastian dari langkah-langkah yang konsisten. Bila Sherly mampu memadukan empati dengan ketegasan, maka harapan itu tak akan berhenti sebagai gema sesaat, melainkan tumbuh sebagai kekuatan yang menggerakkan.

Maluku Utara hari ini tak hanya membutuhkan pemimpin yang hadir secara fisik di tengah rakyat, tetapi juga sosok yang mampu membangun sistem yang bekerja, bertahan, dan melampaui batas masa jabatan.

Jika itu yang ia lakukan, maka sejarah tak hanya akan mencatat Sherly sebagai salah satu pemimpin perempuan pertama dalam sejarah provinsi ini tetapi juga sebagai penggerak perubahan yang meninggalkan jejak nyata dalam kisah kepemimpinannya. Semoga..!!! (*)

Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Senin, 28 April 2025
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2025/04/senin-28-april-2025.html

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...