Dialektika Al Ghazali & Ibnu Rusyd Terhadap Alam

Jika kata Ibnu Rusyd bahwa  wahyu dan akal atau akal dengan syari'ah bertentangan yang berasal dari Allah dan hadist maka hal itu harus ditafsirkan kembali agar tidak mengalami kerancuan.

Al ghazali sebagai golongan dari filsafat IsIam dari dunia muslim, sementara Ibnu Rusyd sebagai salah satu pemikir dari golongan filsafat IsIam didunia IsIam bagian Barat.

Melalui karya yang Ibnu Rusyd tahafut al falasifah, Alghazali melancarkan kritiknya yang begitu tajam , terdapat tiga masalah antara lain, Qadimnya alam atau kekalnya alam, Tuhan tidak mengetahui perincian yang terjadi di alam dan tidak adanya kebangkitan jasmani.

Dengan adanya serangan alghazali, Ibnu Rusyd bangkit dan menyerang kemabli untuk membela para filsuf dari serangan dan pengkafiran tersebut dari bukunya Tahafut at Tahafut atau kerancuan dalam kerancuan.

Menurut Ibnu Rusyd bahwa keqadiman atau kekalnya alam adalah qadimnya Tuhan atas alam semesta bersama dengan qadimnya illat atas ma'lulnya atau sebab akibat dari segi Dzat dan tingkatkan dan bukan dari segi zaman atau masa dan adalah alasannya para filsuf sebelumnya.

Sanggahan alghazali terhadap para filsuf dari Ibnu Rusyd bahwa menurut filsuf tersebut tentang ke qadimnya alam dalam pengertian tidak bermula atau berawal itu tidak dapat diterima oleh kalangan teologi kalam IsIam.

Karena menurutnya Tuhan adalah pencipta yang dimaksud pencipta disini adalah yang mengadakan dari sesuatu yang tiada dalam bahasa alghazali ( Creatio ex nihilio) kalau alam dikatakan tidak bermula.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...