Inspektorat Kemendiktisaintek Investigasi Penetapan Calon Rektor Unkhair Ternate

Ternate, malutpost.com -- Polemik pemilihan rektor Universitas Khairun (Unkhair) menarik perhatian Kemendiktisaintek. Tim Inspektorat Kemendiktisaintek bahkan sudah turun melakukan investigasi permasalahan pencalonan. Tim investigasi ini kabarnya telah berada di Unkhair sejak Senin (14/4/2024) dan akan melakukan audit selama tiga hari.
Pantauan malutpost.com, tim Inspektorat yang berjumlah dua orang ini melaksanakan rapat di ruang Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Alumni. Rapat tersebut berlangsung tertutup sejak kemarin, dan dilanjutkan Selasa (15/4/2025) sekira pukul 08.00 WIT hingga sore hari ini.
Tim auditor Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek Nuke Nugraha mengaku, kunjungan ini merupakan agenda rutin. Salah satu poin yang juga dibahas adalah berkaitan dengan proses pencalonan rektor Unkhair. Meski begitu dia belum memberikan keterangan jelas mengenai hasil rapat bersama panitia.
“Kedatangan kami juga rapat bahas soal pemilihan rektor. Semuanya masih berproses, kami masih mengumpulkan data dukung soal masalah itu dan mengumpulkan data dukung lainnya. Karena itu hasilnya belum bisa kami sampaikan,” katanya saat ditemui malutpost.com di pelataran gedung rektorat Unkhair, Selasa (15/4/2025).
Saat ditanya mengenai surat konsultasi usia rektor yang menimbulkan penafsiran berbeda, kata dia, pihaknya memastikan memberikan informasi lanjutan.
“Soal aspek normatif regulasi usia rektor nanti akan disampaikan. Pastinya akan ada surat, nanti dulu yah,” tandasnya.
Salah satu sumber yang enggan namanya dipublish menyebut, kedatangan Inspektorat Kemdiktisaintek ini memang berkaitan dengan masalah mengabaikan surat yang dikeluarkan pada 11 Februari lalu. Sebab informasi mengenai senat dan panitia yang meluluskan rektor incumbent Ridha Adjam telah diketahui pihak Kementerian.
“Iya saat ini memang ada tim inspektorat dari kementerian datang ke Unkhair, untuk memastikan carek Ridha Adjam tidak bisa mengikuti proses pemilihan rektor Unkhair periode 2025-2029,” aku salah satu pejabat di internal Unkhair ini melalui pesan Whatsapp, Selasa (15/4/2025).
Sementara itu ketua panitia pemilihan rektor (pilrek) Unkhair, Soleman Saidi saat dikonfirmasi mengenai kedatangan Inspektorat dan proses pencalonan rektor Unkhair mengatakan, kedatangan perwakilan dari Kementerian bukan untuk mengawasi atau hal lain, namun mendampingi panitia dan memberikan bimbingan serta masukan untuk proses pilrek Unkhair.
“Mereka hanya memberikan bimbingan soal tahapan pilrek,” akunya, Selasa (15/4/2025).
Kendati begitu saat dimintai wawancara terkait tahapan pilrek yang tertunda, lantaran belum ada surat balasan dari Kemendiktiristek, Soleman menolak diwawancarai, dengan alasan sibuk.
“Saya masih sibuk nanti saja,” singkat saat ditemui gedung rektorat Unkhair.
Terpisah Ketua Senat Unkhair, Fachmi Alhadar saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp mengenai kedatangan Inspektorat serta balasan surat dari kementerian enggan memberikan tanggapan, meskipun pertanyaan yang dikirim melalui aplikasi pesan sudah centang biru alias aktif atau dibaca.
Sebagaimana diketahui Senat dan panitia pemilihan rektor (Pilrek) duduga memaksakan meluluskan salah satu calon rektor (carek) Ridha Adjam yang tidak memenuhi syarat mencalonkan diri.
Kebijakan meluluskan carek Ridha ini berdampak serius pada tahapan pilrek yang sebelumnya ditargetkan pada 9 April dilaksanakan penyampaian visi dan misi molor dan belum ada kejelasan kapan tahapan akan dilanjutkan.
Sebab sebelumnya senat melayangkan surat ke Kementerian, sayangnya hingga kini belum ada surat balasan mengenai konsultasi batas usia cerek yang diajukan Senat 18 Maret lalu. (mg-01)
Komentar