Hikmah Ramadan
Spiritual Puasa

Oleh: A. Malik Ibrahim
“Di dalam diri kita senantiasa berkecamuk perang besar, lalu kenapa masih selalu ingin berperang dengan orang lain?” (Rumi)
MAKNA hakiki puasa adalah menahan diri. Mengendalikan dan menyaring hasrat dan tabiat kerakusan. Prinsip dasar puasa bukanlah melampiaskan atau menghabiskan. Disebut "puasa adalah kesanggupan memahami batas-batas nafsu keduniawian".
Secara spiritual puasa adalah perisai terhadap berbagai macam penyakit jasmani dan ruhani. Kandungan dari nikmat puasa adalah upaya mendekatkan diri kepada Tuhan (taqarrub), sedekat-dekatnya hingga tenggelam dalam rasa cinta kasih di keharibaan-Nya.
Allah adalah Zat Yang Maha Mutlak. Dia mengajarkan kecerdasan, kepekaan dan juga kerendahan hati hamba-hamba-Nya melalui puasa.
"Sesungguhnya puasa itu adalah untukKu dan Aku yang akan memberikan balasan dengannya". Apa yang dimaksudkan adalah menekankan betapa seriusnya ibadah puasa bagi manusia dalam menjalankan hidupnya.
Jadi, substansi puasa adalah pembebasan jiwa manusia dari belenggu hawa nafsu. Dalam kisah Al-Qur'an disebutkan : "Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya". (Al-Jatsiyah : 23).
Tidak berhenti pada bagaimana pengendalian hawa nafsu, yang membuat jiwa jadi kuat. Karena itu, puasa juga melatih kita merasakan penderitaan orang lain.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar