Hikmah Ramadan

Malam Lailatul Qadar

Lebih jauh, dalam pandangan cendekiawan Muslim, Al-Faruqi (1982) dalam Islamization of Knowledge menegaskan, pentingnya integrasi antara spiritualitas dan kehidupan sosial. Lailatul Qadar menjadi momen internalisasi nilai-nilai moral Islam yang kemudian dapat memengaruhi pola relasi sosial, meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sosial, dan menumbuhkan semangat keadilan sosial.

Lailatul Qadar dapat dilihat sebagai simbol transformasi sosial. Di mana malam Lailatul Qadar merupakan titik balik spiritual, yang dapat dimaknai sebagai momen pencerahan moral yang mendorong perubahan individu menuju kemaslahatan sosial. Sebagaimana Al-Qur'an diturunkan pada malam tersebut sebagai pedoman hidup, maka masyarakat Muslim diajak untuk kembali pada prinsip-prinsip keadilan, kebenaran, dan kasih sayang dalam kehidupan sosial.

Hal yang sama ditekankan cendekiawan Muslim terkemuka, Fazlur Rahman (1982) yang menyatakan, pentingnya pemaknaan Al-Qur’an secara kontekstual agar umat Islam tidak hanya terjebak pada aspek ritual, tetapi mampu mengimplementasikan pesan-pesan moral ke dalam tatanan sosial. Lailatul Qadar menjadi momentum penting untuk transformasi nilai menuju masyarakat yang berkeadaban (madani).

Dalam makna sosial, Lailatul Qadar tidak hanya bermakna spiritual tetapi juga sosial, di mana Lailatul Qadar dapat menjadi ruang kolektif untuk memperkuat solidaritas, memperdalam etika sosial, dan mendorong transformasi sosial.

Dengan demikian, pemaknaan Lailatul Qadar seharusnya tidak berhenti pada ritual, tetapi juga mendorong pembentukan masyarakat yang lebih adil, pemaaf, dan berorientasi pada kemaslahatan bersama. []

Selanjutnya 1 2

Komentar

Loading...