Antara Sengkarut Elite dan Sekarat Kaum Alit

Kaum elite lainnya menggergaji bukit dan gunung. Kemudian mereka menanam hutan-hutan beton yang apabila musim hujan tiba, para alit di sekitar bukit dan gunung menerima kiriman banjir dan longsor. Belum lagi penggalian lahan dan tambang,baik di darat maupun laut.
Indonesia oleh Grand Syeikh Al Azhar Mahmud Syaltut (Mesir) pada 1961 disebut qit’athun minal Jannah (potongan surga) karena alam yang indah dan santun dalam peradaban.
Namun, kini ketika deforestasi merajalela, saat pantai dijadikan sesajen para elite, masihkah negeri ini disebut potongan surga?Atau surga yang terpotong-potong?
Sebagai catatan akhir, alit tetap mendoakan bangsa ini. Berharap presiden sehat, panjang umur, dan bijak memimpin negeri.
Selebihnya, alit memberikan informasi bahwa rakyat di lapis bawah mengalami kesulitan ekonomi. Pengangguran makin menganga dan PHK karyawan merajalela.
Pidato presiden menggelegar, menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme. Tetapi, presiden tidak bisa bekerja sendiri untuk Indonesia Raya. Butuh pembantu dan orang-orang yang setia pada negeri. Presiden pasti memahami perbedaan antara orang saleh dan orang yang salah. (*)
Komentar