Safari Ramadan Kanwil Kemenag Maluku Utara, Amar Manaf: Sebagai Media Silaturahmi

Kegiatan Safari Ramadan Kanwil Kemenag Malut yang dihadiri wakil gubernur Sarbin Sehe.

Sofifi, malutpost.com -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Maluku Utara melalui Bidang Bimbingan Masyarakat Islam menggelar Safari Ramadan yang dibuka langsung oleh Wakil Gubernur, Sarbin Sehe.

Safari Ramadan perdana ini dilaksanakan di Masjid Raudhatul Jannah di Sofifi, Senin (3/3/25) malam.

Kepala Kanwil Kemenag Malut, H. Amar Manaf, mengucapkan terimakasih atas kehadiran Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, pada Safari Ramadan Kanwil Kemenag Malut.

Safari Ramadan, kata Amar, merupakan kegiatan yang positif dilakukan setiap bulan Ramadan. Tim Safari Ramadhan Kanwil Kemenag Malut setiap harinya akan mengunjungi masjid berbeda untuk ikut Shalat Tarawih berjemaah bersama warga dan dilanjutkan dengan mengisi tausiyah.

"Kegiatan ini juga sebagai media untuk menyambung silaturahmi antara Kanwil Kemenag Malut dengan umat muslim, serta bentuk pelayanan terhadap umat," kata Amar Manaf, saat mengawali sambutan.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe juga berkenan memberikan tausyiahnya terkait dengan hikmah ibadah puasa Ramadan.

"Ibadah puasa Ramadan mengajarkan kita untuk menahan hawa nafsu," ungkapnya.

Sarbin menjelaskan, bahwa manusia diciptakan dengan memiliki hawa nafsu, menurut Imam Al-Gazhali membagi nafsu menjadi dua yakni nafsu mutmainnah dan nafsu amarah atau lawwamah.

"Nafsu muthmainnah yaitu nafsu yang tenang, nafsu dirahmati, nafsu diberi petunjuk contohnya rajin beribadah, istiqamah menjalankan perintah Allah. Sedangkan nafsu amarah atau lawwamah adalah nafsu buruk, nafsu jahat yang mendorong manusia melakukan cara yang buruk seperti berbuat jahat, zina, mabuk, judi, membunuh, mencuri, fitan, dan gibah," jelas Sarbin Sehe.

Selain itu, bahwa pada hakekatnya nafsu itu diciptakan guna menjaga eksistensi hidup manusia. Tidak dapat dibayangkan jika manusia hidup tanpa nafsu seperti nafsu untuk makan-minum, nafsu untuk menikah, dan sebagainya.

"Namun nafsu harus dikendalikan, mengendalikan nafsu bagaikan perang melawan diri sendiri, ini  adalah sebagai jihad yang berat. Jika kita mampu menahan nafsu amarah atau lawwamah insya Allah akan selamat dunia akhirat," pungkasnya. (nar)

Komentar

Loading...

You cannot copy content of this page