Pihak Distributor Bantah Pangkalan Desa Talo Tak Salurkan Minyak Tanah di Masyarakat

Direktur Fichaldy Sula Star saat ditemui wartawan Malutpost.com di kantornya

Bobong, malutpost.com-- Sebanyak 5 ton minyak tanah subsidi di Pangkalan Desa Talo Kecamatan Taliabu Barat diduga tak disalurkan. Hal itu disampaikan oleh salah satu warga, Nirwati Mogo. Dia mengatakan, hingga hari ini, belum ada distribusi minyak tanah sebanyak 5 ton di pangkalan Desa Talo. Padahal, dibeberapa pangkalan yang ada di Taliabu Barat sudah didistribusi satu Minggu lalu.

"Torang baku tunggu minyak tanah maso sampe hari ini. Di pangkalan lain sudah dapat. Padahal, sesuai permintaan masyarakat di 2025 ini, pangkalan Desa Talo itu punya jata minyak tanah sebanyak 5 ton. Tapi belum ada sampai sekarang," ungkap Nirwati dengan nada kesal.

Senada dengan itu, warga lain, Febrian, juga menyampaikan bahwa hingga hari ini belum ada minyak tanah yang masuk di pangkalan Desa Talo.

"Baru - baru ini kami dapat informasi tanggal 21 sore bulan ini disuruh bawah gelon di pangkalan dan bawah Kartu Keluarga (KK). Padahal minyak belum ada," katanya.

Ia pun menambahkan bahwa pangkalan minyak tanah di Desa Talo menerima minyak terakhir pada bulan Desember 2024.
"Torang (kami) sudah tidak dapat minyak tanah dua bulan, di bulan Januari dan Februari 2025," ungkapnya.

Hal ini mendapat respon dari agen penyalur, PT. Fichady Sula Star, La Ode Naul. Dia mengatakan, terkait keluhan masyarakat Desa Talo tersebut dirinya telah mendapat informasi. Namun, menurut dia, apa yang disampaikan warga bahwa bahwa minyak tanah sebanyak 5 ton di pangkalan Desa Talo tidak disalurkan ke masyarakat, itu tidak benar. Karena kuota minyak tanah untuk Desa Talo akan tiba di akhir bulan ini.
"Minyak tanah di Desa Talo belum masuk tunggu kapal bale," ujarnya.

Dia mengaku penyaluran minyak tanah di Pulau Taliabu sebulan dua kali. Untuk penyaluran tahap pertama di bulan februari ini di kecamatan Taliabu Barat khusus di Bobong dan Wayo baru tiga pangkalan, yakni Haji Lasau, mantan Kades Wayo dan Pangkalan Abidin.
"Setelah kapal balik baru di dua pangkalan," katanya.

Dia dia juga menanggapi kelangkaan Minyak Tanah di Pulau Taliabu hingga penjualan di penyecer dengan harga tinggi. Menurutnya, dalam sebulan 4 pangkalan Bobong dan Wayo mendapat kuota minyak tanah 30 -35 ton. Sementara kuota minyak tanah di Pulau Taliabu 135 ton perbulan."Kami di agen hanya menyaluarkan di pangkalan masing - masing sesuai kuota," tutupnya. (nox)

Komentar

Loading...

You cannot copy content of this page