Mencicipi Keindahan Daratan Pasifik

Hari berikutnya, saya dan abang Mici menggunakan motor ke Kantor Bupati untuk bertemu dengan pejabat daerah untuk wawancara terkait perikanan di Morotai sekitar jam 10 WIT. Namun, kantor sepi.  Belum ada satu pegawaipun yang datang. Jadi kami ke Universitas Pasifik (UniPas) Morotai. Bercerita sebentar dengan Dekan Perikanan lalu kembali ke Kantor Bupati dan mendapati Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kesehatan yang menuntut gaji mereka tidak terbayar selama 2 bulan.

Kertas karton putih bertuliskan berbagai macam tuntutan dan pernyataan sikap di pegang masa aksi. “Kami butuh gaji, bukan janji” dan “Kaban Keuangan Adalah Maut”. Para masa aksi juga sesekali bersorak ketika laki-laki berkaos putih di atas truk yang dilengkapi sound system membakar amarah mereka dengan orasinya. Morotai tidak hanya menyimpan sejarah masa lalu yang kelam tapi banyak masalah yang sampai sekarang belum terselesaikan.

Kesehatan, pendidikan, air bersih dan lumpuhnya ekonomi daerah menjadi masalah yang belum diselesaikan. Gedung rumah sakit hanya tampak megah dari luar. Karena air bersih saja tidak mengalir berbulan-bulan dan tenaga kesehatan sering dibuat lapar dengan lambatnya pembayaran gaji. Usai melihat aksi kami menyelesaikan misi di desa nelayan dan singgah ke Museum Perang Dunia II yang sudah rusak bersama degan berbagai peninggalan sejarahnya.

Baca halaman selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7

Komentar

Loading...