Dadan Ramdani, Pemenang Kedua TPP Inspiratif Indonesia Timur 2024

Bangga Bisa Promosikan Adat Halteng di Ajang Nasional

Dadan Ramdani saat tampil mengambil penghargaan di atas panggung. Dia dilarang melepas atribut yang dipakainya oleh Menteri Desa.

Terhentinya program ini, karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Desa Wairoro Indah, Kecamatan Weda Selatan. Dia berharap, pemerintah desa bisa melanjutkan lagi program itu dengan menyiapkan SDM yang dibutuhkan.

Lomba tersebut juga kata Dadang, menjadi momen penting dan membanggakan. Pasalnya, berdasarkan aturan tiap peserta harus menampilkan baju adat dari daerahnya masing-masing.

Pada kesempatan itu, dia mengenakan pakaian adat Cogo Ipa atau yang biasa dikenal dengan Coka Iba. Dia pun berusaha untuk mendapatkan baju khas masyarakat Gamrange (Weda, Patani dan Maba) terutama saat peringatan Maulid Nabi Muhammas SAW lengkap dengan aksesorisnya.

Usahanya itu membuahkan hasil. Pakaian yang dikenakannya itu mengundang perhatian dari para peserta maupun undangan yang hadiri di lokasi acara tersebut.

Bahkan mendapat apresiasi khusus dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa, Taufik Majid, karena dia tampil berbeda dengan daerah yang lain.

Bahkan, saat dirinya dipanggil maju mengambil penghargaan dia tak bisa melepaskan bajunya itu, karena dilarang Menteri Desa yang saat itu masih dijabat Widarjanto.

Dia mengaku bangga karena kedatangannya tak hanya untuk desa tapi juga ternyata Dadang turut mempromosikan budaya daerah.

"Dari tamu undangan banyak yang minta foto dan keterangan dari pakaian adat,” kenangnya.

Di ajang itu, dia juga sempat memberikan souvenir cogo ipa kepada menteri. Dadang yang hingga kini masih menjadi pendamping desa berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan, guna membantu menyelesaikan permasalahan desa, meski kebijakannya ada di Kepala desa. (tir/nty)

Reporter: Muhatir S Badarudin
Weda

Selanjutnya 1 2 3

Komentar

Loading...