DPRD Maluku Utara Pertanyakan Kontribusi Perusahaan Sawit di Gane Dalam, Halsel untuk Masyarakat Sekitar

Sofifi, malutpost.com -- Wakil Ketua I DPRD Provinsi Maluku Utara, Kuntu Daud mempertanyakan kontribusi perusahaan perkebunan sawit di Desa Gane Dalam, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), terhadap masyarakat sekitar.
Pasalnya, lokasi perusahaan sawit terbesar di Halmahera itu sangat dekat dengan hunian masyarakat. Tapi masyarakat masih kesulitan air bersih, listrik dan jalan yang belum memadai.
Padahal, Gane Dalam merupakan desa lingkar perusahaan perkebunan kelapa sawit, dalam hal ini, PT Gelora Mandiri Membangun (GMM).
"Ini sangat miris, masyarakat di sekitar tidak diperhatikan sama sekali," tandas Kuntu, Kamis (6/2/2025).
PT GMM adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dan telah memperoleh Surat Keputusan Hak Guna Usaha atas Tanah No. 71/HGU/KEM-ATR/BPN/2016 yang meliputi 8.444.6074 hektar di Kecamatan Gane Barat Selatan, Gane Timur Selatan dan Kepulauan Joronga.
Di mana sejak tahun 2013, PT. GMM mulai melakukan pembukaan lahan dan dilanjutkan penanaman kelapa sawit pada tahun 2014. Sampai saat ini, perusahaan tersebut masih beroperasi.
Kuntu menyatakan, kondisi kehidupan di Gane Dalam begitu miris dan memprihatinkan. Sebab listrik di Desa Gane Dalam hanya aktif 6 jam di siang hari. Di malam hari listrik padam.
Sehingga masyarakat harus menggunakan mesin penghasil listrik (Genset) di malam hari. Di mana tidak semua masyarakat memilikinya. Meskipun ada, mereka kesulitan menanggung bahan bakarnya.
Akibatnya, sebagian masyarakat Gane Dalam tidak dapat menikmati listrik pada malam hari. Begitu juga dengan air bersih yang sulit didapat. Termasuk akses jalan yang belum memadai.
"Ini saya temukan saat reses. Masyarakat mengeluh soal listrik, air bersih dan akses jalan. Karena Desa Gane Dalam ini sangat dekat dengan lokasi perusahaan, saya pertanyakan bantuan perusahaan, ternyata tidak ada sama sekali. Ini kan aneh, mestinya perusahaan ada bantuan ke masyarakat melalui dana corporate social responsibility (CSR )," tandas Kuntu.
Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, harusnya perusahaan bisa mengulurkan tangan untuk kebutuhan dasar masyarakat Gane Dalam. Sebab perusahaan pasti mempunyai tanggung jawab sosial dan lingkungan atau CSR terhadap desa di sekitarnya. Sehingga minimal dapat membantu memenuhi kebutuhan listrik dan air bersih masyarakat Gane Dalam. Sebagaimana yang dilakukan perusahaan-perusahaan lainnya yang beroperasi di sekitar hunian masyarakat.
"Perusahaan kan pasti punya dana CSR. Minimal bisa bantu listrik masyarakat. Contohnya, waktu saya reses di Kecamatan Obi pada 2020 lalu, masyarakat juga keluhkan soal lampu. Di mana saya sampaikan ke Harita, alhamdulillah listrik di Kecamatan Obi bisa menyala siang malam sampai sekarang. Artinya, hal sama harusnya bisa diberikan PT GMM ini sebagai kepedulian kemanusiaan kepada masyarakat Gane Dalam," tukasnya.
Sembari menambahkan, keluhan masyarakat ini akan disampaikan ke Pj Gubernur dan dinas terkait untuk dapat mencari jalan keluar terbaik. Sekaligus bisa turun langsung melihat kondisi lapangan. Termasuk meninjau perusahaan perkebunan sawit di Halsel ini. Sebab perusahaan ini, sepertinya tidak dipantau operasinya sampai sekarang. Alhasil, masyarakat yang menjadi korbannya.
"Selama ini kita hanya pantau di perusahaan tambang. Karena itu, saya akan sampaikan ke Gubernur dan Dinas Pertanian untuk turun tinjau perusahaan ini. Karena lokasinya dekat sekali dengan perkampungan masyarakat. Tapi, masuarakat tidak mendapat manfaat secara nyata," pungkasnya. (cr-01)
Komentar