Qabil dalam Jelmaan Manusia Modern Menurut Ali Syariati

Rupa lainnya adalah Haman yang dikenal dengan keintelektualannya di masa Fir’aun. Seorang ilmuwan namun segala bentuk pikiran dan tindakannya semata diperuntukan memperkuat kekuasaan Fir’aun.

Di era modern khususnya di Indonesia, karakter ini nampak pada situasi dan kontestasi poolitk. Banyak intelektual saling sikut, berlomba beradu argumen menciptakan rasionalisasi guna menopang kekuasaan agar tetap stabil dan berkelanjutan.

Tak masalah meski itu adalah kekuasaan yang ekploitatif dan menindas asalkan tindak menyangkut dan mengganggu kepentingan diri dan koleganya.

Wujud kerja dari keberpihakan intelektual demikian adalah melakukan riset dan melangsungkan seminar-seminar yang membenarkan apa-apa yang dilakukan oleh kekuasaan.

Segala pikiran dikonsentrasikan guna mempertahankan kekuasaan yang dibelanya baik pada pembangunan, ekonomi maupun budaya.

Bahkan lebih jauh, semata meligitimasi kerja-kerja intelektualnya, lembaga-lembaga pengetahuan dihadirkan dengan modal yang bersumber dari kekuasaan.

Alhasil berakibat pada hilangnya objektivitas (kebenaran) realitas akan buruknya kekuasaan karena terbayangi oleh kepentingan membela penguasa.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8

Komentar

Loading...