ISRA MI’RAJ

Tidak sebatas itu pengertiannya kawan. Mohon maaf sekali lagi, tanpa bermaksud menggurui. Kata malam tersebut, memiliki makna yang gelap.
Setiap yang gelap, mengarah pada sesuatu yang membuat kita tidak dapat melihat sesuatu dengan sempurna, sehingga membuat kita bisa saja tersesat, karena tidak dapat melihat dengan benar, mana jalan, mana jurang.
Oleh sebab itu, setiap yang gelap kita membutuhkan Cahaya, agar bisa melihat dengan sempurna. Maka diberikanlah bulan dan Bintang, sebagai penerang di waktu malam dan penghias agar pemandangannya menjadi semakin indah untuk dipandang.
Hal ini menunjukan bahwa, setiap kita ternyata berada di dalam kegelapan dan kita membutuhkan Cahaya sebagai penerang. Selain sebagai penerang, Cahaya malam pun dijadikan sebagai penghias bagi kita agar kegelapan tadi, menjadi indah dengan hadirnya rembulan dan para gemintang.
Dengan adanya Cahaya tersebut, maka alam kita akan semakin indah dan semua yang tak tampak, akan menjadi tampak dan akan pula menjadi semakin bisa ditata dengan rapi, sesuai eksistensinya.
Kedua; Menuju sidratul Muntaha. Ketika malam sudah dipantulkan Cahaya, maka Langkah kita akan semakin mudah. Selanjutnya, kita naik menuju sidratul Muntaha.
Di sini, bukan berarti kita naik ke langit ke tujuh dan bertemu dengan Tuhan berdasarkan kaca mata orang. Tidak demikian kawan. Maksudnya adalah, jika Cahaya sudah menerangi kehidupan kita, maka kita akan semakin mudah untuk mengenal siapa kita, dari mana dan hendak ke mana.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar