Memahami Kembali Keberadaan

Asyudin La Masiha

Bukankah Jika manusia adalah mahluk yang merdeka, juga harus memerdekakan? Jika manusia adalah mahluk yang memiliki kebebasan, bukahkan harus disertai spirit pembebasan?

Dalam konteks ini, ideologi menjadi keniscayaan dalam keberadaannya. Ideologi merupakan fitrah yang teramat penting dan bernilai serta merupakan wujud kesadaran dalam diri manusia.

Dengan ideologi manusia akan memahami dirinya, alam semesta dan lingkungan lalu mengevaluasi kembali sistem dan struktur yang membentuk realitas sosialnya sehingga dapat memformulasikan metode dan pendekatan untuk mengubah kondisi sosial yang terlegitimasi status quo.

Lantas apa yang melatarbelakangi kondisi-kondisi demikian seakan tak terwujud. Menelisik gagasan Ali Syariati lebih jauh, manusia berada dalam kondisi yang merenggut kemerdekaannya.

Di mana ketakbebasan manusia untuk bertindak, dalam kondisi itu Ali Syariati menyebutnya sebagai “Penjara Manusia”. Selain itu, pergolakan internal diri juga eksternal menjadikan manusia tak leluasa perjalanannya menuju kesempurnaan, selalu terjadi perlawanan dan pertempuran yang dalam pandangannya disebut sebagai “Musuh-musih Manusia”.

Penjara Manusia dalam pandangan Ali Syariati, adalah segala sesuatu yang menghambat manusia. Pertama adalah alam, yakni hukum yang menjadikan deterministik sehingga manusia tidak menonjolkan kreatifitas, efektifitas dan efisiensinya.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8

Komentar

Loading...