(Sebuah Catatan Memperingati Hari Gizi Nasional 2025)
Kurang Makan Mati, Makan Lebih Pun Mati

Dan perut kembung, rambut dan kulit kering, penyembuhan luka yang tertunda, kelelahan, sulit berkonsentrasi, sifat lekas marah, depresi dan kecemasan, mata kering, rabun senja, peningkatan risiko infeksi karena kekurangan vitamin A,
Dan jika kekurangan yodium maka menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid (gondok), penurunan produksi hormon tiroid, serta masalah pertumbuhan dan perkembangan.
Selain itu, kekurangan gizi juga memicu gangguan kesehatan serius yang menimbulkan gejala berbeda seperti Kwashiorkor (kekurangan protein yang parah) yang menimbulkan retensi cairan dan perut yang menonjol.
Lalu, marasmus, yang diakibatkan oleh kekurangan kalori yang parah di mana kondisi ini menyebabkan kehilangan lemak dan otot yang signifikan, ditandai dengan tubuh kurus kering dan tulang yang menonjol, terutama tulang iga dan bahu.
Malnutrisi ternyata tidak hanya berkaitan dengan kurang makan (gizi) saja, tetapi juga mencakup kelebihan makan (gizi). Sebagaimana kurang gizi, kelebihan gizi juga menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Salah satu dampak utama dari kelebihan makan (gizi) adalah kelebihan berat badan yang berujung pada obesitas.
Obesitas sendiri dapat menimbulkan banyak problem turunan, seperti: sulitnya badan untuk bergerak, terganggunya psikologis, menurunnya kelenturan tubuh, terganggunya persendian akibat beban yang berlebih, terganggunya kualitas tidur, tersumbatnya pembuluh darah, sampai gangguan metabolisme tubuh.
Kondisi ini juga dapat berujung pada berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, stroke, jantung koroner, hipertensi, dan sebagainya.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar