Bupati Halmahera Barat Didesak Copot Kadis Perindagkop

Ternate, malutpost.com -- Bupati Halmahera Barat (Halbar), James Uang didesak copot Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Perindagkop), Demisius Onasis Boky dari jabatan.
Pasalnya, Demisius Onasis Boky diduga melakukan penganiayaan bersama salah satu stafnya kepada Hardi (warga) saat menyampaikan keluhan soal kelangkaan minyak tanah dan pungli, Rabu (8/1/2025).
Aksi premanisme Demisius Onasis Boky itu beredar luas di media sosial.
"Bupati harus copot pejabat yang bersifat arogan dan premanisme terhadap masyarakat," kata praktisi hukum Maluku Utara, Hairun Rizal.
Putra kelahiran Halbar ini bilang, sebagai pejabat Demisius mestinya menunjukan sikap mengayom kepada masyarakat, termasuk kepada yang menyampaikan keluhan. Apalagi keluhan itu berkaitan dengan problem di masyarakat.
"Apalagi disampaikan di kantor pemerintah yang merupakan tempat pelayanan publik, dalam hal Dinas Perindagkop. Jadi tidak ada alasan (bagi Bupati) untuk mempertahankan kadis tersebut," ujarnya.
Hairun menilai, tindakan arogan dan premanisme itu secara tidak langsung telah menunjukkan bahwa benar adanya penimbunan BBM dan pungli sebagaimana yang dicurigai oleh masyarakat.
Di samping itu, Hairun juga mendesak tim penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Halbar untuk segera menetapkan Kadis Perindagkop dan stafnya sebagai tersangka secepat mungkin, seperti yang dijelaskan dalam pasal 55 KUHAP serta Pasal 351 ayat 2.
"Paling lambat besok (Kamis) penyidik sudah harus gelar penetapan tersangka dan penahanan, karena sangat jelas memenuhi unsur. Ini juga dibuktikan dengan alat bukti vidio berdurasi 1 menit yang tersebar luas di media sosial dan bukti pendukung lainnya, seperti keterangan saksi dan korban yang telah dimintai keterangan itu," tandasnya.
Sebagai informasi, Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Halbar, Demisius Onasis Boky diduga melakukan tindakan penganiayaan dengan memukul seorang warga atas nama Hardi, Rabu (8/1/2025).
Peristiwa itu terjadi saat Hardi menyampaikan keluhan soal kelangkaan minyak tanah dan pungli. Hardi sebagai korban juga telah melaporkan peristiwa yang dialaminya ke polisi. (one)
Komentar