Tauhid dan Ideologi, Hijrah Diri Menuju Revolusi Sosial

Menurutnya, para hartawan Mekkah bukanlah tidak mau menerima ajaran yang dibawakan Nabi Muhammad SAW- sebatas ajaran menyembah kepada satu Tuhan (Tauhid) melainkan implikasi sosial ekonomi yang menjadikan mereka cemas terhadap ajaran yang dibawanya.
Dalam pandangan Ali Syariati dan Asghar Ali Engineer, tauhid menjamin kebebasan manusia dan memuliakan untuk semata kepada-Nya. Pandangan mereka dimaksudkan untuk menggerakkan manusia melawan segala bentuk kekuatan, dominasi, belenggu dan kenistaan oleh manusia atas manusia.
Pandangan keduanya mengisyaratkan tauhid sebagai kekuatan ideologis yang memiliki esensi keadilan, solidaritas dan pembebasan. Arsan Salan dengan mengutip Ali Syariati tegas mengatakan bahwa tauhid bagaikan turun dari langit ke bumi dan meninggalkan lingkaran diskusi, penafsiran dan perdebatan filisofis, teologis dan ilmiah, ia masuk ke dalam masyarakat yang di dalamnya.
Menyangkut hubungan sosial, kelas, orientasi perseorangan, hubungan antara perseorangan dengan masyarakat, berbagai dimensi struktur, suprastruktur, lembaga-lembaga sosial, keluarga, politik, kebudayaan, ekonomi, hak milik, etika sosial, dan pertanggungjawaban personal dan masyarakat.
Olehnya untuk menemukan kemurnian pandangan, setiap diri harus terbebas dari segala belenggu, sebab selama manusia tak bebas dari apa yang membelenggu dirinya selama itu pula amanah kemerdekaan yang diperolehnya sebagai mandataris Tuhan tak akan terwujud dalam tingkah sosialnya.
Manusia dianugrahi akal, menjadikan dirinya mengetahui kondisi sosialnya dan menjadikan dirinya tunduk kepada Tuhan sebagai bentuk rasa takutnya yang didasari ilmu dan kesadarannya.
Dalam ungkapan Cak Nur, dalam melakukan tugas-tugas kekhalifaan terlebih dahulu manusia harus memahami lingkungan alami hidupnya dan lingkungan manusiawinya (Azhari Akmal Tarigan, 2018;121).
Menggunakan kerangka berfikir Ali Syariati dan Asghar Ali Engineer, keimanan seseorang dalam ber-tauhid sepatutnya mengalami hijrah diri. Keimanan yang kokoh dan semangat jihadnya sepenuhnya diorientasikan pada terwujudnya revolusi sosial.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar