Ibu, perjalanan ini penuh dengan tantangan. Pendidikan yang belum merata, korupsi yang menggerogoti, kesenjangan sosial yang melukai, dan krisis lingkungan yang mengancam keindahanmu semua ini adalah pekerjaan rumah yang harus kami selesaikan.

Tapi kami tak akan menyerah. Karena cintamu memberi kami alasan untuk terus berjuang, untuk terus mencari solusi, dan untuk terus berinovasi.

Bu, kami tahu cinta harus diwujudkan dalam tindakan. Kami ingin terus belajar, meningkatkan kapasitas diri kami agar bisa lebih baik melayanimu. Kami ingin menjagamu dari luka, dengan mengurangi sampah, menjaga lingkunganmu, dan merawat keberagaman yang menjadi keindahanmu. Kami berjanji untuk menjadi generasi yang tidak hanya bermimpi, tetapi bertindak.

Di penghujung tahun ini, kami ingin menuliskan janji kami untukmu, Ibu. Kami akan menjadi anak-anak yang tak hanya berbicara tentang cinta, tetapi juga menunjukkan cinta itu dalam tindakan. Kami ingin kau tahu bahwa kami selalu memikirkanmu, selalu ingin yang terbaik untukmu, dan selalu akan berusaha menjadi penjaga harapanmu.

Ketika malam tahun baru tiba dan kembang api mewarnai langitmu, biarlah itu menjadi simbol harapan kami yang membara. Harapan untuk Indonesia yang lebih baik, harapan untuk Ibu Pertiwi yang semakin jaya. Karena di balik setiap mimpi besar, ada hati-hati kecil yang berdetak penuh cinta untukmu.

Selamat tahun baru, Ibu Pertiwi. Bersama, kita akan mewujudkan Indonesia Emas 2045, sebuah mimpi besar yang tercipta dari keberanian, kerja keras, dan cinta yang tak pernah padam. (*)

Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Senin, 30 Desember 2024
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2024/12/senin-30-desember-2024.html