Ternate Dikepung Banjir, Apa yang Harus Dilakukan

Oleh karen itu pengembangan sumur resapan menjadi urgensi sebagai solusi pencegahan dan pengendalian banjir ditengah ancaman perubahan iklim dan cuaca ekstrim yang terkadang sulit diprediksi perubahannya.

Upaya penanganan dan pengendalian bencana banjir tidak sekedar perbaikan infrastruktur drainase dan sarana pendukung lainnya dalam rangka meningkatkan ketahanan bencana.

Namun keterlibatan seluruh stakholder dan masyarakat secara kolaboratif melalui pola kontigensi bencana menjadi kata kunci pengendalian bagi ketangguhan dan ketahanan bencana yang merupakan salah satu sarat mendukung iklim investasi disuatu daerah.

Upaya peningkatan ketahanan bencana selain sumur resapan yang telah dicanangkan pada tahun 2016 melalui Proyek Perubahan Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN), DR. Tauhid Soleman, M.Si. Walikota Ternate Terpilih kembali saat ini, harus diperkuat dan diperluas pengembangannya sebagai upaya peningkatan ketahanan bencana.

Juga dapat dikembangkan pola menanam air (Biopori) disetiap lahan pekarangan warga, terutama kawasan permukiman yang berada di ketinggian lereng gunung Gamalam yang telah menggeser fungsi pepohohonan sebagai area tangkapan air menjadi pengganti tutupan hutan yang berfungsi menahan dan mengendalikan debit air.

Ketika terjadi hujan agar dapat mengurangi tingkat deras arus air ke garis pantai sekaligus mampu meminimalisir volume banjir dan pengendalian bencana.

Selain upaya penguatan dan pengembangan biopori dapat dimanfaatkan kali mati (barangka) sebagai pengendali banjir sekaligus menjaga ketahanan pasokan air bawah tanah.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...