Ternate Dikepung Banjir, Apa yang Harus Dilakukan

Oleh: Fachry Nahar, S.Ag. MM
(Abna Alkhairaat Kalumpang Ternate, Mantan Aktivis HMI Cabang Ternate 1996-2001. ASN pada INSPEKTORAT Kota Ternate)

Infastruktur penataan kota yang memiliki ketahanan bencana adalah harapan warga masyarakat. Saat ini Kota Ternate dikepung banjir hampir disetiap sudut kota tergenangi air akibat tingginya intensitas curah hujan dan dipicu buruknya infrastruktur drainase kita.

Derasnya arus air dari hulu pegunungan ke garis pantai yang dialiri melalui drainase, kali mati (barangka) maupun jalan umum sebagai daerah aliran banjir (DAB) menciptakan jalur aliran baru akibat derasnya arus banjir yang meluap sampai pada area pemukiman warga.

Ini adalah potret gagalnya konstruksi drainase tangguh bencana yang dirancang belum mampu menjawab dampak banjir dan indikator semakin terbatasnya areal tangkapan air (Catchment Area) akibat tutupan hutan dan lahan (deforestasi).

Dan hutan lindung yang berfungsi sebagai wilayah resapan air sekaligus pengendalian banjir, telah tergusur oleh permukiman warga akibat kurang tegasnya penerapan aturan ijin mendirikan bangunan (IMB) diareal resapan yang berpotensi mendatangkan bencana banjir.

Sebenarnya kepungan banjir di Kota Ternate ini adalah peristiwa berulang yang sering terjadi ketika intensitas curah hujan tinggi menjadi langganan banjir yang saat ini kondisinya sudah cukup mengkhawatirkan warga.

Dari peristiwa banjir yang berulang ini ada kesan yang tak lazim bagi publik dimana setiap kali terjadi banjir, penanganannya tidak memastikan dan menjawab permasalahan secara terukur.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...