Penyuluh Perikanan di Taliabu Ikut Tanggapi Pernyataan Sashabila Soal Rumput Laut

Bahkan setiap tahun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Perikanan Budidaya laut - Ambon (BPBL) berkordinasi untuk melakukan distribusi bibit ke berbagai daerah dan itu bibitnya di ambil di Kabupaten Pulau Taliabu lebih khususya di Desa limbo dan Lohobuba.
"Saat ini Rumput Laut di Kabupaten Pulau Taliabu telah menjadi incaran pasar nasional hingga internasional," akunya.
Dia mengatakan, kalaupun datanya tidak ada atau tidak sesuai dengan realita di lapangan maka otomatis dari pihak Balai (Satker) Budidaya Perikanan Laut - Ambon (BPBL-Ambon), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tidak menjadikan Pulau Taliabu sebagai sentral bibit rumput laut untuk Indonesia bagian timur. Lanjut dia, setiap tahun bantuan Pemerintah Pusat tersalur ke pelaku usaha rumput laut.
"Ikon rumput laut di Maluku Utara itu terdapat di Kabupaten Pulau Taliabu," ujarnya.
Dia menyebutkan di awal 2024, Kabupaten Pulau Taliabu mendistibusi bibit rumput laut Jenis (Sargassum Polycytum) ke Wakotobi Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 30 ton, kemudian pada tahun-Tahun sebelumnya juga, kembali mendiatribusi bibit rumput laut, Kabupaten Pulau Morotai sebanyak 15 Ton dan Kabupaten Halamhera Barat sebanyak 15 ton.
"Kalau bilang rumput laut di Taliabu tidak ada data saya pikir keliru, atau kurang koordinasi dengan pihak yang bersangkutan.
Kalau mau data pemanfaatan luas lahan yang sudah di manfaatkan dan belum di manfaatkan juga sudah ada, total Rumah Tangga Perikanan (RTP) pelaku Usaha budidaya juga ada," tutupnya. (nox)
Komentar