Dia menambahkan, keputusannya mendampingi Tauhid bukanlah karena ingin mengejar jabatan atau pendapatan, tetapi didorong oleh niat tulus untuk membantu melanjutkan serta menuntaskan program-program “Ternate Andalan“.

“Saya juga maju mendampingi Pak Tauhid ini secara mandiri. Kami tidak ingin tersandera oleh kepentingan kelompok manapun. Karena bagi saya semua kebijakan yang diambil nantinya, itu murni untuk kepentingan masyarakat semata,” tambahnya.

Nasri bahkan menegaskan bahwa semua gaji atau pendapatannya, jika terpilih akan dihibahkan untuk masyarakat Kota Ternate. Pernyataan ini disambut antusias masyarakat yang menghadiri kampanye pasangan AMANAH.

Sementara itu, calon Wali Kota M Tauhid  Soleman  lebih menekankan pentingnya visi dan misi “Ternate Andalan Jilid II”. Tauhid menjelaskan visinya adalah menciptakan Ternate yang Mandiri dan Berkeadilan, dengan tujuan utama mewujudkan kemandirian ekonomi serta meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel.

Dalam misinya, alumni sekolah pamong angkatan pertama itu menguraikan tujuh poin penting antara lain; Mengembangkan kelembagaan sosial berdasarkan tujuh nilai dasar kebudayaan Ternate. Kie Se Gam Mogogugu Motiti Tomdi. Membangun zona ekonomi baru di kawasan utara dan selatan Kota Ternate.

Kemudian, meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing, dan meningkatkan tata kelola pemerintahan yang responsif, bersih, transparan, dan akuntabel yang berorentasi pada pelayanan publik. Menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat yang tangguh dan unggul berbasis kepulauan.

Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, asri, dan lestari. Meningkatkan dan memantapkan kapasitas infrastruktur strategis. Meningkatkan kapasitas kepemudaan dan olahraga yang berkarakter, berkualitas, dan berdaya saing tinggi.

“Untuk itu, saya mengajak seluruh warga Kampung Makassar Barat untuk bersama-sama memilih Tauhid-Nasri pada 27 November 2024. Semua ini demi mewujudkan program Ternate Andalan yang lebih baik,” seru Tauhid di akhir orasinya. (kun)